Selasa, 19 Juni 2012

ARTIKEL MOBIL ESEMKA
Di Tulis Obil Parulian Siregar (Universitas Muhammadiyah Surakarta)


Mobil Kiat Esemka. Mobil Kiat Esemka terus menjadi pemberitaan media, dan makin populer di masyarakat. Diawali dari Walikota Solo, Joko Widodo membeli mobil kiat Esemka untuk kendaraan dinasnya, berduyun-duyun sejumlah kalangan ikut memborong mobil rakitan siswa SMK dan bekerja sama dengan bengkel Kiat Motor di Klaten.
Mobil hasil kreasi siswa SMK ini patut diberikan apresiasi yang tinggi, karena mobil Esemka ini bahan bakunya dan perakitanya asli dikerjakan di dalam negeri dan dikerjakan oleh siswa SMK sendiri.
Kiat Esemka pada tahap awal ini mengeluarkan dua jenis mobilnya yaitu Esemka Rajawali dan Esemka Digdaya. Esemka Rajawali adalah mobil Kiat Esemka yang di desain khusus sebagai mobil kendaraan SUV (sport utility vehicle). Jika dilihat sekilas mungkin anda akan mengira mobil Esemka rajawali yang sudah menjadi mobil dinas walikota Solo ini adalah mobil Honda CRV, karena desain bodynya yang begitu mirip sekali. Pihak Kiat motor sendiri mengaku untuk desain body Esemka Rajawali ini terinspirasi oleh body Toyota Land Cruiser Prado.

Sejarah Mobil Esemka

Sukiyat membuka bengkel motor pada tahun 1978, dan hingga kini, tak lagi hanya mengurusi motor, tapi menjadi sebuah tempat pengecatan mobil, dengan sistem oven, dan perbaikan body mobil. Jalan pertamanya sebagai penggiat mobil lokal adalah pada tahun 2007, ia memodifikasi sebuah mobil yang tampil bagus. Sejak saat itu pula lah pada tahun 2009, ia mulai menjadi ‘pimpinan’ pembuat mobil Kiat Esemka.
Bekerja Sama Dengan Siswa SMK
Berkerja sama dengan salah satu SMK, Sukiyat mulai mengerjakan sebuah mobil. Di bengkelnya, ia mengajak anak-anak SMK untuk melakukan PKL ( Praktik Kerja Lapangan). Nasibnya secara perlahan mulai berubah, di saat Direktur Pembinaan SMK, Joko Sutrisno hadir dan melihat kreatifitasnya. Joko saat itu meminta Kiyat membina siswa SMK dan merangkai mobil, tanpa menggunakan mesin pabrik.


SMK Negeri 1 Trucuk Klaten

SMK Negeri 1 Trucuk Klaten termasuk dalam pembuatan mobil Esemka, ada beberapa SMK yang terlibat dalam pembuatan mobil Esemka, antara lain :
1.      SMK Negeri 1 Tucuk Klaten (Pembuatan Body Mobil)
2.      SMK Warga Solo (Finishing Perakitan Mesin Mobil)
3.      SMK Negeri 2 Solo (Pembuatan Body Mobil)
4.      SMK Muhammadiyah Borubudur (Perakitan Mesin Mobil)
5.      SMK Negeri 2 Wonogiri (Pembuatan Body Mobil)
6.      SMK Tunas Harapan Pati (Pembuatan Body Mobil)
7.      SMK Negeri 1 Ponorogo (Pembuatan Body Mobil)
8.      SMK Negeri 1 Salatiga (Pembuatan Body Mobil)
9.      SMK Negeri Kediri (Pembuatan Body Mobil)
10.  SMK Negeri 1 Jakarta (Percetakan Blok Mesin)

Dari hasil wawancara siswa SMK Negeri 1 Trucuk Klaten didapatkan suatu beberapa gagasan dan kesimpulan terkait pembuatan mobil Esemka. Siswa yang bernama Irwan Yunanto kelas XII KR 2 dan Hasbi Hidayat kelas XI KR 1, berhasil merakit 3 mobil Esemka yaitu Mobil Rajawali. Esemka Rajawali adalah mobil Kiat Esemka yang di desain khusus sebagai mobil kendaraan SUV (sport utility vehicle), mobil ini berhasil dibuat oleh siswa menjadi 2 mobil berwarna hitam dan hijau gelap. Sedangkan 1 mobil lagi jenis Pick Up berwarna putih. Dalam tahap pembuatannya terdiri dari beberapa personil, yaitu 12 orang siswa dan dibimbing 4 guru, waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan 1 mobil adalah 3 bulan.
Mobil Esemka buatan siswa SMK Negeri 1 Trucuk ini telah di pamerkan di beberapa tempat seperti, Kota Jakarta, Semarang, Klaten, Candi Prambanan, RSPD dan Universitas Gajah Mada. Harapan dari siswa sendiri untuk ke depannya dalam pembuatan mobil Esemka bisa membuat mobil untuk orang pedesaan untuk industri kecil dan mobil Esemka dapat di produksi secara massal.    
Semarang, Pembuatan mobil Esemka dipastikan akan mendorong percepatan penyerapan kerja lulusan SMK yang sebelumnya bisa menyentuh hingga 80 persen.“Tahun lalu penyerapan lulusan SMK untuk yang negeri bisa mencapai 80 persen, sementara SMK swasta sekitar 60 persen,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin di Semarang. Jika dilihat dari masa tunggu penyerapan kerja setelah lulus sekolah, tahun lalu masa tunggu untuk lulusan SMK negeri setengah tahun, sedangkan lulusan SMK swasta berkisar sembilan bulan hingga satu tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar