ARTIKEL MOBIL ESEMKA
Di Tulis Obil Parulian Siregar (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Mobil Kiat Esemka. Mobil Kiat Esemka terus menjadi
pemberitaan media, dan makin populer di masyarakat. Diawali dari Walikota Solo,
Joko Widodo membeli mobil kiat Esemka untuk kendaraan dinasnya, berduyun-duyun
sejumlah kalangan ikut memborong mobil rakitan siswa SMK dan bekerja sama
dengan bengkel Kiat Motor di Klaten.
Mobil
hasil kreasi siswa SMK ini patut diberikan apresiasi yang tinggi, karena mobil
Esemka ini bahan bakunya dan perakitanya asli dikerjakan di dalam negeri
dan dikerjakan oleh siswa SMK sendiri.
Kiat
Esemka pada tahap awal ini mengeluarkan dua jenis mobilnya yaitu Esemka
Rajawali dan Esemka Digdaya. Esemka Rajawali adalah mobil Kiat Esemka yang di
desain khusus sebagai mobil kendaraan SUV (sport utility vehicle). Jika dilihat
sekilas mungkin anda akan mengira mobil Esemka rajawali yang sudah menjadi
mobil dinas walikota Solo ini adalah mobil Honda CRV, karena desain bodynya
yang begitu mirip sekali. Pihak Kiat motor sendiri mengaku untuk desain body
Esemka Rajawali ini terinspirasi oleh body Toyota Land Cruiser Prado.
Sejarah Mobil Esemka
Sukiyat membuka bengkel motor pada
tahun 1978, dan hingga kini, tak lagi hanya mengurusi motor, tapi menjadi
sebuah tempat pengecatan mobil, dengan sistem oven, dan perbaikan body mobil. Jalan
pertamanya sebagai penggiat mobil lokal adalah pada tahun 2007, ia memodifikasi
sebuah mobil yang tampil bagus. Sejak saat itu pula lah pada tahun 2009, ia
mulai menjadi ‘pimpinan’ pembuat mobil Kiat Esemka.
Bekerja Sama Dengan Siswa SMK
Berkerja sama dengan salah satu SMK, Sukiyat mulai
mengerjakan sebuah mobil. Di bengkelnya, ia mengajak anak-anak SMK untuk
melakukan PKL ( Praktik Kerja Lapangan). Nasibnya secara perlahan mulai
berubah, di saat Direktur Pembinaan SMK, Joko Sutrisno hadir dan melihat
kreatifitasnya. Joko saat itu meminta Kiyat membina siswa SMK dan merangkai
mobil, tanpa menggunakan mesin pabrik.
SMK Negeri 1 Trucuk Klaten
SMK Negeri 1 Trucuk Klaten termasuk
dalam pembuatan mobil Esemka, ada beberapa SMK yang terlibat dalam pembuatan
mobil Esemka, antara lain :
1.
SMK Negeri 1 Tucuk Klaten (Pembuatan
Body Mobil)
2.
SMK Warga Solo (Finishing Perakitan
Mesin Mobil)
3.
SMK Negeri 2 Solo (Pembuatan Body
Mobil)
4.
SMK Muhammadiyah Borubudur
(Perakitan Mesin Mobil)
5.
SMK Negeri 2 Wonogiri (Pembuatan
Body Mobil)
6.
SMK Tunas Harapan Pati (Pembuatan
Body Mobil)
7.
SMK Negeri 1 Ponorogo (Pembuatan
Body Mobil)
8.
SMK Negeri 1 Salatiga (Pembuatan
Body Mobil)
9.
SMK Negeri Kediri (Pembuatan Body
Mobil)
10. SMK Negeri 1 Jakarta (Percetakan Blok Mesin)
Dari
hasil wawancara siswa SMK Negeri 1 Trucuk Klaten didapatkan suatu beberapa
gagasan dan kesimpulan terkait pembuatan mobil Esemka. Siswa yang bernama Irwan
Yunanto kelas XII KR 2 dan Hasbi Hidayat kelas XI KR 1, berhasil merakit 3
mobil Esemka yaitu Mobil Rajawali. Esemka Rajawali adalah mobil Kiat Esemka
yang di desain khusus sebagai mobil kendaraan SUV (sport utility vehicle),
mobil ini berhasil dibuat oleh siswa menjadi 2 mobil berwarna hitam dan hijau
gelap. Sedangkan 1 mobil lagi jenis Pick Up berwarna putih. Dalam tahap pembuatannya
terdiri dari beberapa personil, yaitu 12 orang siswa dan dibimbing 4 guru,
waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan 1 mobil adalah 3 bulan.
Mobil
Esemka buatan siswa SMK Negeri 1 Trucuk ini telah di pamerkan di beberapa
tempat seperti, Kota Jakarta, Semarang, Klaten, Candi Prambanan, RSPD dan
Universitas Gajah Mada. Harapan dari siswa sendiri untuk ke depannya dalam
pembuatan mobil Esemka bisa membuat mobil untuk orang pedesaan untuk industri
kecil dan mobil Esemka dapat di produksi secara massal.
Semarang,
Pembuatan mobil Esemka dipastikan akan mendorong percepatan penyerapan kerja
lulusan SMK yang sebelumnya bisa menyentuh hingga 80 persen.“Tahun lalu
penyerapan lulusan SMK untuk yang negeri bisa mencapai 80 persen, sementara SMK
swasta sekitar 60 persen,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin
di Semarang. Jika dilihat dari masa tunggu penyerapan kerja setelah lulus
sekolah, tahun lalu masa tunggu untuk lulusan SMK negeri setengah tahun,
sedangkan lulusan SMK swasta berkisar sembilan bulan hingga satu tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar