Motor
Stepper
Motor stepper adalah suatu
alat penggerak yang memanfaatkan gaya tarik magnet. Rotornya berhenti pada
posisi kutub yang dieksitasi oleh arus yang mengalir pada lilitan. Rotor pada
motor biasanya berputar secara kontinyu jika motor dieksitasi, tetapi rotor
pada motor stepper berubah
dari posisi diam dengan mengubah eksitasi kutub.
Arus
yang mengalir pada setiap lilitan hanya sesaat sehingga bentuk arusnya berupa
pulsa. Rotor berputar
karena pulsa yang bergantian. Kecepatan putaran rotor ditentukan oleh kecepatan perpindahan pulsa dan
sudut putaran sebanding dengan banyaknya pulsa yang diberikan. Apabila satu
pulsa input menghasilkan perputaran
sejauh 1,8 derajat, sehingga 20 pulsa akan menghasilkan perputaran penuh
sebesar 36 derajat dan untuk mendapatkan satu putaran penuh 360 derajat
dibutuhkan 200 pulsa.
Rotor yang digunakan terbuat
dari baja lunak dan memiliki sejumlah gigi yang jumlahnya kurang dari jumlah
kutub pada stator. Stator memiliki
beberapa pasang kutub dimana setiap pasang kutub diaktifkan melalui prinsip
elektromagnetik oleh arus yang mengalir melalui kumparan yang dililitkan pada
masing-masing kutub. Pada saat sepasang kutub dalam keadaan aktif sehingga akan
timbul medan magnet yang kemudian menarik pasangan gigi rotor terdekat, sehingga gigi akan bergerak ke posisi
segaris dengan kutub.
Untuk
menggerakkan sebuah motor stepper setiap
pasang kumparan stator harus disambungkan dengan aliran listrik dan diputuskan
secara bergantian dalam urutan yang benar. Dengan demikian, input ke motor berupa deretan pulsa yang
menghasilkan output ke setiap pasang
kumparan stator.
Sistem
penggerak yang biasa digunakan terdiri dari dua blok utama yaitu pengatur
urutan logika, dimana blok pengatur logika menerima pulsa-pulsa input dan menghasilkan pulsa-pulsa output dalam urutan sebagai mana yang
dibutuhkan untuk mengontrol penggerak agar menghasilkan pulsa output dengan amplitudo yang sesuai.
Motor stepper banyak digunakan
dalam berbagai aplikasi, dipergunakan apabila dikehendaki jumlah putaran yang
tepat atau diperlukan sebagian dari putaran motor. Aplikasi penggunaan motor
stepper dapat juga dijumpai dalam bidang industri. Penggunaan motor stepper
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan penggunaan motor DC biasa.
Keunggulannya antara lain adalah :
a.
Sudut rotasi motor proporsional dengan
pulsa masukan sehingga lebih mudah diatur.
b.
Motor dapat langsung memberikan torsi
penuh pada saat mulai bergerak.
c.
Posisi dan pergerakan repetisinya dapat
ditentukan secara presisi.
d.
Memiliki respon yang sangat baik
terhadap start, stop dan berbalik (perputaran).
e.
Sangat realibel karena tidak adanya
sikat yang bersentuhan dengan rotor seperti pada motor DC.
f.
Dapat menghasilkan perputaran yang
lambat sehingga beban dapat dikopel langsung ke porosnya.
g.
Frekuensi perputaran dapat ditentukan
secara bebas dan mudah pada range yang luas.
Pada motor stepper umumnya tertulis
spesifikasi Np (= pulsa / rotasi). Sedangkan kecepatan pulsa diekspresikan
sebagai pps (= pulsa per second) dan kecepatan putar umumnya ditulis sebagai ω
(= rotasi / menit atau rpm). Kecepatan putar motor stepper (rpm) dapat
diekspersikan menggunakan kecepatan pulsa (pps) sebagai berikut :
………........................................... (1)
dengan :
ɷ = Rotasi / menit atau rpm
Np = Step /
putaran (pulsa / rotasi)
pps = Pulsa per
detik
(Sumber, Nasar. Handbook Of Electric Machines)
Torsi yang dapat dihasilkan oleh motor
stepper dapat dihitung berdasarkan perbandingan daya kerja motor terhadap
kecepatan putarannya atau dapat dirumuskan sebagai berikut :
….......…………................................................................. (2)
dengan
:
τ = Torsi dalam satuan (Newton meter)
P
= Daya kerja motor dalam satuan (Watt)
ɷ = Kecepatan
perputaran motor dalam satuan (rpm)
Untuk mengetahui beban maksimum yang
dapat digerakkan motor stepper dapat diperoleh dengan menghitung torsi dengan
menggunakan rumus :
τ = F . r
…………….......……………....................................................... (3)
dengan :
F = Gaya berat yang
bekerja terhadap motor (Newton)
r = Jarak sumbu putar pada motor (meter)
Gaya berat yang bekerja terhadap motor dapat dituliskan
dengan :
F = m.g (Newton) .....……………................................................................ (4)
dengan :
m = Massa dalam satuan
(kg)
g = Percepatan
gravitasi (m/s2 )
Jenis
Motor Stepper
1. Motor
Stepper Tipe Variable Reluctance (VR)
Motor
stepper jenis ini telah lama ada dan merupakan jenis motor yang secara
struktural paling mudah untuk dipahami. Motor ini terdiri atas sebuah rotor
besi lunak dengan beberapa gerigi dan sebuah lilitan stator. Ketika lilitan
stator diberi energi dengan arus DC, kutub-kutubnya menjadi termagnetasi.
Perputaran terjadi ketika gigi-gigi rotor tertarik oleh kutub-kutub stator.
Berikut ini adalah penampang melintang dari motor stepper tipe variable
reluctance (VR).
Gambar 1.
Penampang melintang dari motor stepper tipe variable reluctance
(VR)
2. Motor
Stepper Tipe Permanent Magnet (PM)
Motor
stepper jenis ini memiliki rotor yang berbentuk seperti kaleng bundar (tin
can) yang terdiri atas lapisan magnet permanen yang diselang-seling dengan
kutub yang berlawanan. Dengan adanya magnet permanen, maka intensitas fluks
magnet dalam motor ini akan meningkat sehingga dapat menghasilkan torsi yang
lebih besar. Motor jenis ini biasanya memiliki resolusi langkah (step)
yang rendah yaitu antara 7,50 hingga 150 per langkah atau
48 hingga 24 langkah setiap putarannya. Berikut ini adalah ilustrasi sederhana
dari motor stepper tipe permanent magnet.
Gambar 2.
Ilustrasi sederhana dari motor stepper tipe permanent magnet (PM)
3. Motor
Stepper Tipe Hybrid (HB)
Motor
stepper tipe hybrid memiliki struktur
yang merupakan kombinasi dari kedua tipe motor stepper sebelumnya. Motor
stepper tipe hybrid memiliki
gigi-gigi seperti pada motor tipe variable reluctance (VR) dan juga
memiliki magnet permanen yang tersusun secara aksial pada batang porosnya
seperti motor tipe permanent magnet
(PM). Motor tipe ini paling banyak digunakan dalam berbagai aplikasi karena
kinerja lebih baik. Motor tipe hybrid
dapat menghasilkan resolusi langkah yang tinggi yaitu antara 3,60
hingga 0,90 per langkah atau 100-400 langkah setiap putarannya.
Berikut ini adalah penampang melintang dari motor stepper tipe hybrid.
Gambar 3.
Penampang melintang dari motor stepper tipe hybrid
Berdasarkan metode perancangan rangkaian pengendalinya, motor
stepper dapat dibagi menjadi jenis unipolar dan bipolar. Rangkaian pengendali
motor stepper unipolar lebih mudah dirancang karena hanya memerlukan satu switch setiap lilitannya. Untuk
menjalankan dan menghentikan motor ini cukup dengan menerapkan pulsa
digital yang hanya terdiri atas tegangan positif dan nol (ground) pada
salah satu terminal lilitan (wound) motor, sementara terminal lainnya
dicatu dengan tegangan positif konstan (VM) pada bagian tengah (center
tap) dari lilitan.
Gambar 4. Motor stepper dengan lilitan unipolar
Untuk motor stepper dengan lilitan bipolar, diperlukan sinyal
pulsa yang berubah-ubah dari positif ke negatif dan sebaliknya. Jadi pada
setiap terminal lilitan (A dan B) harus dihubungkan dengan sinyal yang mengayun
dari positif ke negatif dan sebaliknya. Karena itu dibutuhkan rangkaian
pengendali yang agak lebih kompleks dari pada rangkaian pengendali untuk motor
unipolar. Motor stepper bipolar memiliki keunggulan dibandingkan dengan motor
stepper unipolar dalam hal torsi yang lebih besar untuk ukuran yang sama.
Gambar 5. Motor stepper dengan lilitan bipolar
Pengendali Motor Stepper
Rangkaian
pengendali motor stepper (stepper motor driver) menggunakan komponen
utama berupa sebuah IC logika XOR (74LS86) dan sebuah IC JK flip-flop (74LS76).
Rangkaian dengan kedua IC tersebut berfungsi untuk menghasilkan empat pulsa
keluaran berurutan yang dapat berbalik urutannya dengan menerapkan logika tertentu
pada rangkaian. Rangkaian tersebut memerlukan pulsa clock untuk dapat
beroperasi. Sebagai sumber clock
digunakan rangkaian berbasis IC timer 555. Rangkaian pembangkit clock ini
dapat menghasilkan dua macam frekuensi pulsa keluaran guna mendukung dua kecepatan
motor stepper. Kemudian untuk mendukung pulsa-pulsa dengan arus sebesar
(sekitar 1 – 3 A) digunakan transistor daya NPN tipe TIP31 sebagai solid
state switch. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 6 rangkaian utama
dari pengendali motor stepper.
Gambar 6. Skema rangkaian pengendali motor stepper
Gambar 6 adalah skema rangkaian pengendali
motor stepper yang dapat bergerak ke dua arah. Keluaran pengendali motor
stepper ini ada empat (pena 15, 14, 11, 10 dari IC 74LS76). Pena-pena tersebut
akan menghasilkan pulsa yang dapat menggerakkan motor stepper. Berikut ini
adalah ilustrasi struktur motor stepper sederhana dan pulsa yang dibutuhkan untuk menggerakkannya.
Gambar 7. (a) Bentuk pulsa keluaran dari
pengendali motor stepper (b) Penerapan pulsa pengendali pada motor stepper dan
arah putaran yang bersesuaian
Cara mendapatkan np tu gmna pak
BalasHapusNp (= pulsa / rotasi)
BalasHapusCaranya
Apabila satu pulsa input menghasilkan perputaran sejauh 1,8 derajat, sehingga 20 pulsa akan menghasilkan perputaran penuh sebesar 36 derajat dan untuk mendapatkan satu putaran penuh 360 derajat dibutuhkan 200 pulsa.
Jadi NP nya 200 Pulsa, karna pulsa per rotasi, kalau pulsa perdetik 20 pulsa
ada cp nggak pak? saya mau tanya2 boleh tidak?
BalasHapusCV ada ini alamat emailku obilparuliansiregar@gmail.com kalau mau tanya2 lebih detail nanti saya bersedia
Hapuspps itu didapat darimana, pak?
BalasHapusPps sama dengan kecepatan putaran motor rpm
Hapus