Senin, 22 Juni 2020

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Memahami Dasar Dasar Elektronika


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A.      IDENTITAS MATA PELAJARAN
Bidang studi keahlian          : Teknologi dan Rekayasa
Program studi keahlian        : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi keahlian            : Teknik Instalasi Tenaga Listrik (011)
Kelas                                    : X TL
Semester                               : II (Dua)
Mata pelajaran                      : Memahami Dasar - Dasar Elektronika
Jumlah pertemuan                : 1 (Pertemuan ke 1)
Alokasi waktu                      : 2 x 45 Menit

B.       STANDAR KOMPETENSI
Memahami Dasar - Dasar Elektronika

C.      KOMPETENSI DASAR
Memahami Konsep Dasar Elektronika

D.      INDIKATOR
1.        Mendeskripsikan pengertian elektronika
2.        Mengidentifikasi bahan-bahan elektronika

E.       TUJUAN PEMBELAJARAN
1.        Siswa dapat mendeskripsikan pengertian elektronika
2.        Siswa dapat mengidentifikasi bahan-bahan elektronika

F.       MATERI AJAR
Pengertian elektronika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerakan elektron dalam ruang hampa atau ruang berisi gas bertekanan rendah, seperti pada tabung hampa, tabung gas, semikonduktor dari superkonduktor beserta kegunaannya. Sedangkan pengertian elektronik adalah alat yang dibuat berdasarkan prinsip elektronika. Hal atau benda yang menggunakan alat-alat yang dibentuk atau bekerja atas dasar elektronika.

G.      METODE PEMBELAJARAN
1.        Ceramah Interaktif
2.        Presentasi
3.        Umpan-balik dengan tanya-jawab
4.        Penugasan

H.      KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1.        Salam dan Berdoa
2.        Absensi
3.        Mereview materi belajar pertemuan sebelumnya
4.        Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
1.        Menjelaskan pengertian elektronika
2.        Menjelaskan bahan-bahan elektronika
Kegiatan Akhir
1.        Tanya jawab
2.        Kesimpulan
3.        Penugasan

I.         SUMBER BELAJAR
1.        Modul Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
Kode Modul (ELKA-MR.UM.002.A)
2.        Internet

J.        TUGAS
1.        Tuliskan perbedaan  elektronika dan elektronik !
Jawab :
1.        Pengertian elektronika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerakan elektron dalam ruang hampa atau ruang berisi gas bertekanan rendah, seperti pada tabung hampa, tabung gas, semikonduktor dari superkonduktor beserta kegunaannya. Sedangkan pengertian elektronik adalah alat yang dibuat berdasarkan prinsip elektronika. Hal atau benda yang menggunakan alat-alat yang dibentuk atau bekerja atas dasar elektronik.

K.      PENILAIAN
1.        Absensi dan Sikap
2.        Tugas Tertulis
3.        Tugas Kelompok
Mengetahui
Menyetujui,
Tanjung Enim,     Januari 2015
Kepala Sekolah
Wakasek Kurikulum
Guru Mata Pelajaran



H. Sri Indarti.S.Pd
NIY. 300100048
Tenny Dahyani, S.Pd
NIY. 300100118
Obil Parulian Siregar, S.T
NIY. 300100173











RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A.      IDENTITAS MATA PELAJARAN
Bidang studi keahlian          : Teknologi dan Rekayasa
Program studi keahlian        : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi keahlian            : Teknik Instalasi Tenaga Listrik (011)
Kelas                                    : X TL
Semester                               : II (Dua)
Mata pelajaran                      : Memahami Dasar - Dasar Elektronika
Jumlah pertemuan                : 2 (Pertemuan ke 2-3)
Alokasi waktu                      : 4 x 45 Menit

B.       STANDAR KOMPETENSI
Memahami Dasar - Dasar Elektronika

C.      KOMPETENSI DASAR
Memahami Simbol Komponen Elektronika

D.      INDIKATOR
1.        Memahami simbol komponen listrik dan elektronik
2.        Menggambar simbol komponen listrik dan elektronik pada skema rangkaian tertentu dengan benar

E.       TUJUAN PEMBELAJARAN
1.        Siswa dapat memahami simbol komponen listrik dan elektronik
2.        Siswa dapat menggambar simbol komponen listrik dan elektronik pada skema rangkaian tertentu dengan benar

F.       MATERI AJAR
Simbol listrik dan simbol elektronik diperlukan ketika menggambar sebuah sistem rangkain listrik dan rangkaian elektronik. Dengan menggunakan simbol-simbol tersebut, skema rangkaian akan mudah dibuat dan mudah dipahami sehingga proses perakitan pun akan lebih mudah. Di bawah ini adalah beberapa simbol komponen listrik dan komponen elektronika.
Seorang istalatir listrik / electrician akan membaca skema rangkaian listrik sebelum proses pemasangan demikian juga dengan teknisi elektronik. Disamping itu penerapan simbol listrik dan simbol elektronik dapat membantu penelusuran (trouble shooting) ketika perbaikan (service dan maintenamce) diperlukan

SIMBOL
NAMA KOMPONEN
KETERANGAN
Simbol Sambungan
Kabel/ Wire Listrik
Kabel penghubung (konduktor)
Koneksi kabel
Terhubung
Kabel tidak koneksi
Terputus (tidak terhubung)
Simbol Saklar (Switch) dan Simbol Relay
Toggle Switch SPST
Terputus dalam kondisi open
Toggle Switch SPDT
Memilih dua terminal koneksi
Saklar Push-Button (NO)
Terhubung ketika ditekan
Saklar Push-Button (NC)
Terputus ketika ditekan
DIP Switch
Multiswitch(Saklar banyak)
Relay SPST
Koneksi (Open dan Close) digerakan oleh elektromagnetik.
Relay SPDT
Jumper
Koneksi dengan pemasangan jumper
Solder Bridge
Koneksi dengan cara disolder
Simbol Ground
Earth Ground
Referensi 0 sebuah sumber listrik
Chassis Ground
Ground yang dihubungkan pada body sebuah rangkaian listrik
Common/ Digital Ground

Simbol Resistor
Resistor berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam rangkaian listrik
Resistor
Potensio Meter
Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 3 titik terminal dapat diatur
Potensio Meter
Variable Resistor
Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 2 titik terminal dapat diatur
Variable Resistor
Simbol Condensator (Kapasitor)
Condensator Bipolar
Berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara waktu
Condensator Nonpolar
Condensator Bipolar
Electrolytic Condensator (ELCO)
Kapasitor berpolar
Electrolytic Condensator (ELCO)
Kapasitor Variable
Condensator yang nilai kapasitansinya dapat diatur
Simbol Kumparan (Induktor)
Induktor, lilitan, kumparan, spul, coil
Dapat menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus listrik
Induktor dengan inti besi
Kumparan dengan inti besi seperi pada trafo
Variable Induktor
Lilitan yang nilai induktansinya dapat diatur
Simbol Power Supply
Menghasilkan tegangan searah tetap (konstan)
Sumber Arus
Menghasilkan sumber arus tetap
Sumber tegangan AC
Sumber teganga bolak-balik seperti dari PLN (Perusahaan Listrik Negara)
Generator
Penghasil tegangan listrik bolah-balik seperti pembangkit listrik di PLN (Perusahaan Listrik Negara)
Battery
Menghasilkan tegangan searah tetap
Battery lebih dari satu Cell
Menghasilkan tegagan searah tetap
Sumber tegangan yang dapat diatur
Sumber tegangan yang berasal dari rangkaian listrik lain
Sumber arus yang dapat diatur
Sumber arus yang berasal dari rangkaian listrik lain
Simbol Meter (Alat Ukur)
Volt Meter
Mengukur tegangan listrik dengan satuan Volt
Ampere Meter
Mengukur arus listrik dengan satuan Ampere
Mengukur resistansi dengan satuan Ohm
Watt Metter
Mengukur daya listrik dengan satuan Watt
Simbol Lampu
Lampu
Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik
Lampu
Lampu
Simbol Dioda
Berfungsi sebagai penyearah yang dapat mengalirkan arus listrik satu arah (forward bias)
Dioda Zener
Penyetabil Tegangan DC (Searah)
Dioda Schottky
Dioda dengan drop tegangan rendah, biasanya terdapat dalam IC logika
Dioda Varactor
Gabungan Dioda dan Kapasitor
Dioda Tunnel
Dioda Tunnel
LED (Light Emitting Diode)
Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik DC satu arah
Photo Dioda
Menhasilkan arus listrik ketika mendapat cahaya
Simbol Transistor
Arus listrik akan mengalir (EC) ketika basis (B) diberi positif
Transistor Bipolar PNP
Arus listrik akan mengalir (CE) ketika basis (B) diberi negative
Transitor Darlington
Gabungan dari dua transistor Bipolar untuk meningkatkan penguatan
Transistor JFET-N
Field Effect Transistor kanal N
Transistor JFET-P
Field Effect Transistor kanal P
Transistor NMOS
Transistor MOSFET kanal N
Transistor PMOS
Transistor MOSFET kanal P
Simbol Komponen Lain
Motor
Motor Listrik
Trafo, Transformer, Transformator
Bel Listrik
Berbunyi ketika dialiri arus listrik
Buzzer
Penghasil suara buzz saat dialiri arus listrik
Fuse, Sikring
Pengaman. Akan putus ketika melebihi kapasitas arus
Fuse, Sikring
Bus
Terdiri dari banyak jalur data atau jalur address
Bus
Bus
Opto Coupler
Sebagi isolasi antar dua rangkaian yang berbeda. Dihubungkan oleh cahaya
Speaker
Mengubah signal listrik menjadi suara
Mic, Microphone
Mengubah signal suara menjadi arus listrik
Op-Amp, Operational Amplifier
Penguat signal input
Schmitt Trigger
Dapat mengurangi noise
ADC, Analog to Digital
Mengubah signal analog menjadi data digital
DAC, Digital to Analog
Mengubah data digital menjadi signal analog
Crystal, Ocsilator
Penghasil pulsa
Simbol Antenna
Antenna
Pemancar dan penerima signa radio
Antenna
Dipole Antenna
Gabungan dari simple Antenna

Setelah kita mengerti beberapa simbol pada komponen, maka simbol tersebut digunakan dalam sebuah bentuk rangkaian yang sederhana yang mudahdipahami. Pada gambar 2, memperlihatkan contoh penerapan simbol-simbol dalam rangkaian.
 
Gambar . Penerapan simbol pada rangkaian
Pada gambar diatas  ada 6 macam komponen yang digunakan, yakni:
a.               Fuse atau sekering, berfungsi sebagai komponen pengaman rangkaian.
b.              Resistor atau tahanan, berfungsi membatasi arus yang mengalir padarangkaian.
c.               Kapasitor, berfungsi penyimpan muatan listrik sementara.
d.             Variabel resistor, tahanan yang mempunyai nilai berubah-ubah dari hargaminimum sampai maksimum.
e.               Saklar, berfungsi pemutus dan penyambung rangkaian.
f.                Induktor, berfungsi sebagai pembangkit medan magnet bila ada arus.
g.              Sumber tegangan, berfungsi pembangkit arus dan tegangan pada rangkaian

G.      METODE PEMBELAJARAN
1.        Ceramah Interaktif
2.        Presentasi
3.        Umpan-balik dengan tanya-jawab
4.        Penugasan

H.      KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1.        Salam dan Berdoa
2.        Absensi
3.        Mereview materi belajar pertemuan sebelumnya
4.        Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
1.        Menjelaskan simbol komponen listrik dan elektronik
2.        Membimbing siswa dalam menggambar simbol komponen listrik dan elektronik pada skema rangkaian tertentu dengan benar
Kegiatan Akhir
1.        Tanya jawab
2.        Kesimpulan
3.        Penugasan

I.         SUMBER BELAJAR
1.        Modul Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
Kode Modul (ELKA-MR.UM.002.A)
2.      Internet

J.        TUGAS
1.        Gambarkan dan sebutkan fungsi simbol komponen listrik dan elektronik pada rangkaian campuran berikut ini :
a.       Resistor
b.      Resistor variabel
c.       Induktor
d.      Kapasitor
e.       Fuse
f.       Saklar
g.      Sumber tegangan baterai

K.      PENILAIAN
1.        Absensi dan Sikap
2.        Tugas Tertulis
3.        Tugas Kelompok
Mengetahui
Menyetujui,
Tanjung Enim,     Januari 2015
Kepala Sekolah
Wakasek Kurikulum
Guru Mata Pelajaran



H. Sri Indarti.S.Pd
NIY. 300100048
Tenny Dahyani, S.Pd
NIY. 300100118
Obil Parulian Siregar, S.T
NIY. 300100173










RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A.      IDENTITAS MATA PELAJARAN
Bidang studi keahlian          : Teknologi dan Rekayasa
Program studi keahlian        : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi keahlian            : Teknik Instalasi Tenaga Listrik (011)
Kelas                                    : X TL
Semester                               : II (Dua)
Mata pelajaran                      : Memahami Dasar - Dasar Elektronika
Jumlah pertemuan                : 2 (Pertemuan ke 4-5)
Alokasi waktu                      : 4 x 45 Menit

B.       STANDAR KOMPETENSI
Memahami Dasar - Dasar Elektronika

C.      KOMPETENSI DASAR
Memahami Sifat-Sifat Komponen Elektronika Pasif (I) 

D.      INDIKATOR
1.        Mendeskripsikan pengertian dan fungsi resistor
2.        Mengidentifikasi jenis-jenis resistor
3.        Menghitung nilai resistansi suatu resistor berdasarkan kode warna yang ada

E.       TUJUAN PEMBELAJARAN
1.        Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan fungsi resistor
2.        Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis resistor
3.        Siswa dapat menghitung nilai resistansi suatu resistor berdasarkan kode warna yang ada

F.       MATERI AJAR
1.        Pengertian Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor, arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega).

2.        Fungsi Resistor
a.         Menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu  rangkaian    elektronika.
b.        Menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian    elektronika.
c.         Membagi tegangan.
d.        Bekerja sama dengan transistor dan kondensator dalam suatu rangkaian untuk    membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah.

3.        Jenis-Jenis Resistor
a.         Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan.
b.        Resistor Tidak Tetap (variable resistor)
Yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan.Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar kecilnya arus),tone control pada sound system,pengatur tinggi rendahnya nada (bass/treble) serta berfungsi sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan
c.         Resistor NTC dan PTC
NTC (Negative Temperature Coefficient), yaitu resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTC (Positive Temperature Coefficient), yaitu resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.
d.      Resistor LDR
LDR (Light Dependent Resistor) yaitu jenis resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila terkena cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan bila terkena cahaya terang nilainya menjadi semakin kecil

4.        Menghitung Nilai Resistansi Suatu Resistor Berdasarkan Kode Warna
Simbol warna pada permukaan tahanan


Warna
Gelang 1
Gelang 2
Gelang 3
Gelang 4
Polos
Perak
Emas
Hitam
Coklat
Merah
Oranye
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
-
-
-
-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
-
-
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
10-2
10-1
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109

±  20  %
±  10  %
±   5   %
-
±   1  %
±   2  %
-
-
±  0,5  %
-
-
-
-
Keterangan :
Gelang 1  =  1  angka nilai tahanan
Gelang 2  =  2  angka nilai tahanan
Gelang 3  =  3  Bilangan pengali dikalikan dengan angka bilangan dari gelang 1 dan 2
Gelang 4  =  Toleransi tahanan dalam %
Contoh: Suatu tahanan dengan lapisan karbon dengan warna dari kiri ke kanan : Kuning - Ungu - Coklat - Emas. Berapakah Tahanan dan Toleransinya ?
Jawab : Kuning,  Ungu,  Coklat,  Emas
47. 10+ 5 %     , jadi R  =  470 W + 5
Selain kode warna tahanan dengan 4 dan 5 gelang warna  ada juga yang menggunakan 6 gelang warna dengan gelang ke 6 Menyatakan koefisien temperatur

G.      METODE PEMBELAJARAN
1.        Ceramah Interaktif
2.        Presentasi
3.        Demonstrasi
4.        Umpan-balik dengan tanya-jawab
5.        Penugasan

H.      KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1.        Salam dan Berdoa
2.        Absensi
3.        Mereview materi belajar pertemuan sebelumnya
4.        Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
1.        Menjelaskan pengertian dan fungsi resistor
2.        Menjelaskan jenis-jenis resistor
3.        Menjelasakan dan membimbing siswa dalam menghitung nilai resistansi suatu resistor berdasarkan kode warna yang ada
Kegiatan Akhir
1.        Tanya jawab
2.        Kesimpulan
3.        Penugasan

I.         SUMBER BELAJAR
1.        Modul Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
Kode Modul (ELKA-MR.UM.002.A)
2.        Internet

J.        TUGAS
Hitunglah nilai resistansi pada tabel dibawah ini ?
TABEL LEMBAR KERJA SISWA
No
Nilai R
Warna Resistor



01


 


...............

Coklat, Hijau, Hitam, Coklat, Emas



02


 


................

Coklat, Hitam, Orange, Emas



03


 


...................
Coklat, Hitam, Kuning, Emas



04

 


.................

Merah, Merah, Orange, Emas




05




................

Merah, Merah, Merah, Emas

K.      PENILAIAN
1.        Absensi dan Sikap
2.        Tugas Tertulis
3.        Tugas Kelompok
4.        Ulangan Harian
Mengetahui
Menyetujui,
Tanjung Enim,     Januari 2015
Kepala Sekolah
Wakasek Kurikulum
Guru Mata Pelajaran



H. Sri Indarti.S.Pd
NIY. 300100048
Tenny Dahyani, S.Pd
NIY. 300100118
Obil Parulian Siregar, S.T
NIY. 300100173









RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A.      IDENTITAS MATA PELAJARAN
Bidang studi keahlian          : Teknologi dan Rekayasa
Program studi keahlian        : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi keahlian            : Teknik Instalasi Tenaga Listrik (011)
Kelas                                    : X TL
Semester                               : II (Dua)
Mata pelajaran                      : Memahami Dasar - Dasar Elektronika
Jumlah pertemuan                : 2 (Pertemuan ke 6-7)
Alokasi waktu                      : 4 x 45 Menit

B.       STANDAR KOMPETENSI
Memahami Dasar - Dasar Elektronika

C.      KOMPETENSI DASAR
Memahami Sifat-Sifat Komponen Elektronika Pasif (II) 

D.      INDIKATOR
1.        Mendeskripsikan pengertian dan fungsi kapasitor
2.        Mengidentifikasi jenis-jenis kapasitor
3.        Menghitung nilai kapasitansi suatu kondensator berdasarkan kode angka dan huruf yang ada
4.        Menghitung nilai kapasitansi suatu kondensator pada rangkaian seri, paralel dan campuran

E.       TUJUAN PEMBELAJARAN
1.        Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan fungsi kapasitor
2.        Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis kapasitor
3.        Siswa dapat menghitung nilai kapasitansi suatu kondensator berdasarkan kode angka dan huruf yang ada
4.        Siswa dapat menghitung nilai kapasitansi suatu kondensator pada rangkaian seri, parallel dan campuran

F.       MATERI AJAR
1.      Pengertian dan Fungsi Kapasitor
Kapasitor yang juga punya nama lain kondensator ini mempunyai fungsi untuk menyimpan arus sementara dan juga  digunakan sebagai filter / penyaring, perata tegangan DC pada power supply, pembangkit gelombang ac atau oscilator (pembangkit frekuensi tinggi).
Didalam dunia elektronika kapasitor disimbolkan dengan hurup C dan mempunyai satuan Farad ( F ).
Berikut adalah contoh satuan dibawah farad :
1.000 pF ( piko farad ) = 1 nF ( nano farad )
1.000 nF ( nano farad ) = 1 uF (  mikro farad )
1 uF (  mikro farad ) = 1 Farad

2.      Jenis-jenis Kapasitor
a)      Menurut kapasitasnya :
1)      Kapasitor variable
Kapasitor jenis ini nilai kapasitasnya dapat diubah sesuai keinginan kita dan biasanya dipakai pada rangkaian frekuensi tinggi seperti tuner / penala radio (varco) dan juga pada pemancar fm (trimer).
2)      Kapasitor tetap
Kapasitor jenis ini nilai kapasitasnya tetap dan sudah tertera pada body kapasitor itu sendiri.
b)     Menurut polaritasnya :
1)        Kapasitor bipolar
Jenis kapasitor ini mempunyai kutup + ( positif ) dan juga - ( negatif ) serta dalam pemasangannya tidak boleh terbalik.
2)        Kapasitor nonpolar
Kapasitor jenis ini tidak memiliki kutup dan boleh dipasang bolak balik.
c)      Menurut Bahan Pembuatannya :
1)        Kapasitor elektrolit ( elco )
2)        Kapasitor keramik
3)        Kapasitor milar
4)        Kapasitor udara ( varco dan trimer )
5)        Kapasitor kertas
6)        Kapasitor tantalum  dan lain lain

3.      Menghitung Kode Warna Kapasitor
Cara menghitung nilai kapasitor sebenenarnya cukup mudah yaitu dengan melihat angka kode pada bodinya. Untuk cara menghitung hampir sama dengan cara menghitung resistor yaitu :
§   Angka pertama menunjukan nilai pertama
§   Angka kedua menunjukan nilai kedua
§   Angka ketiga menunjukan jumlah nol
Contoh 1 :
Pada gambar disamping nilainya adalah :
§  Angka pertama 1 = 1
§  Angka kedua 0 = 0
§  Angka ketiga 4 = 0000 ( jumlah nol = 4 )
Jadi nilai kapasitor di samping adalah 10.0000 piko farad atau juga 100 nano farad atau 0,1 mikro farad

Contoh 2 :

Untuk menghitung nilai elco agak berbeda dari kapasitor lainnya karena tidak memerlukan kode dan sangat mudah karena nilanya sudah tertera di bodi. Pada contoh disamping nilai elco adalah 100 mikro farad 16 volt.
Jadi elco ini mempunyai kapasitas 100 mikro farad dengan tegangan kerja maksimum 16 volt. Jika melebihi 16 volt maka elco ini bisa meledak.

4.      Menghitung nilai kapasitor pada rangkaian seri, parallel dan campuran
1. Rangkaian Kapasitor Seri

Pemecahan
Gunakan rumus kapasitor seri
1/C Total = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3
1/C Total = 1/22 + 1/22 + 1/22
1/C Total = 1/22
C Total = 22/2
C Total = 7,33 uF (Micro Farad)
2. Rangkaian Kapasitor Paralel
Pemecahan
Gunakan rumus kapasitor paralel
C Total = C1 + C2 + C3
C Total = 22 + 22 + 22
C Total = 66 uF (Micro Farad)
3. Rangkaian Kapasitor Seri Paralel

Pemecahan
Gunakan rumus kapasitor seri dan paralel
C Total = (C1 + C2) // C3
1/CA = 1/C1 + 1/C2 (seri)
1/CA = 1/10 + 1/10
1/CA = 2/10
CA = 10/2
CA = 5 uF (Micro Farad)
C Total = C// C3 (paralel)
C Total = 5 + 10
C Total = 15 uF (Micro Farad)

4. Rangkaian Kapasitor Seri Paralel
Pemecahan
Gunakan rumus kapasitor seri dan paralel
C Total = C1 + (C2 // C3)
CA = C2 // C3 (paralel)
CA = 100 + 100
CA = 200 uF (Micro Farad)

1/C Total = 1/C1 + 1/CA (paralel)
1/C Total = 1/47 + 1/200

1/C Total = 200/9400 + 47/9400 (disamakan penyebutnya)
1/C Total = 247/9400
C Total = 9400/247
C Total = 38 uF (Micro Farad)

G.      METODE PEMBELAJARAN
1.      Ceramah Interaktif
2.      Presentasi
3.      Demonstrasi
4.      Umpan-balik dengan tanya-jawab
5.      Penugasan

H.      KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1.        Salam dan Berdoa
2.        Absensi
3.        Mereview materi belajar pertemuan sebelumnya
4.        Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
1.        Menjelaskan pengertian dan fungsi kapasitor
2.        Menjelaskam jenis-jenis kapasitor
3.        Menjelaskan dan membimbing siswa dalam menghitung nilai kapasitansi suatu kondensator berdasarkan kode angka dan huruf yang ada
4.        Menjelaskan dan membimbing siswa dalam menghitung nilai kapasitansi suatu kondensator pada rangkaian seri, paralel dan campuran
Kegiatan Akhir
1.        Tanya jawab
2.        Kesimpulan
3.        Penugasan

I.         SUMBER BELAJAR
1.        Modul Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
Kode Modul (ELKA-MR.UM.002.A)
2.      Internet

J.        TUGAS
1.        Hitunglah nilai kapasitas Kondensator Seri dari :

                      C1         C2          C3
a.    CS = .............. µF = ................ F 

                              C1           C2
b.    CS = ................. nF    = .................. F
2.      Hitunglah nilai kapasitas Kondensator Paralel dari
                                     C1
                                         

                                          C2
a.    Cp = ........... nF   = ............. F
                                     C1


                                     C2
b.    Cp = ............ µF  = ............... F

K.      PENILAIAN
1.      Absensi dan Sikap
2.      Tugas Tertulis
3.      Tugas Kelompok
Mengetahui
Menyetujui,
Tanjung Enim,     Januari 2015
Kepala Sekolah
Wakasek Kurikulum
Guru Mata Pelajaran



H. Sri Indarti.S.Pd
NIY. 300100048
Tenny Dahyani, S.Pd
NIY. 300100118
Obil Parulian Siregar, S.T
NIY. 300100173









RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A.      IDENTITAS MATA PELAJARAN
Bidang studi keahlian          : Teknologi dan Rekayasa
Program studi keahlian        : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi keahlian            : Teknik Instalasi Tenaga Listrik (011)
Kelas                                    : X TL
Semester                               : II (Dua)
Mata pelajaran                      : Memahami Dasar - Dasar Elektronika
Jumlah pertemuan                : 3 (Pertemuan ke 8-10)
Alokasi waktu                      : 6 x 45 Menit

B.       STANDAR KOMPETENSI
Memahami Dasar - Dasar Elektronika

C.      KOMPETENSI DASAR
Memahami Sifat-Sifat Komponen Elektronika Pasif (III) 

D.      INDIKATOR
1.      Mendeskripsikan pengertian dan fungsi induktor
2.      Mengidentifikasi jenis-jenis induktor
3.      Menghitung nilai induktansi suatu induktor
4.      Mendeskripsikan fungsi transformator
5.      Mengidentifikasi jenis-jenis transformator
6.      Menghitung besarnya tegangan primer dan sekunder dengan perbandingan rasio transformator

E.       TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan fungsi induktor
2.      Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis induktor
3.      Siswa dapat menghitung nilai induktansi suatu induktor
4.      Siswa dapat mendeskripsikan fungsi transformator
5.      Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis transformator
6.      Siswa dapat menghitung besarnya tegangan primer dan sekunder dengan perbandingan rasio transformator

F.       MATERI AJAR
1.        Induktor
a.        Pengertian Induktor
Induktor adalah salah satu komponen yang cara kerjanya berdasarkan induksi magnet. Induktor biasa disebut juga spul dibuat dari bahan kawat beremail tipis. Induktor dibuat dari bahan tembaga, diberi simbol L dan satuannya Henry disingkat H.

Kaidah tangan kanan
Fungsi pokok induktor adalah untuk menimbulkan medan magnet. Induktor berupa kawat yang digulung sehingga menjadi kumparan. Kemampuan induktor untuk menimbulkan medan magnet disebut konduktansi. Satuan induktansi adalah henry (H) atau milihenry (mH). Untuk memperbesar induktansi, didalam kumparan disisipkan bahan sebagai inti. Induktor yang berinti dari bahan besi disebut elektromagnet. Induktor memiliki sifat menahan arus AC dan konduktif terhadap arus DC.
b.        Macam-Macam Induktor
Macam-macam induktor menurut bahan pembuat intinya dapat dibagi 4 yaitu :

 
Induktor dengan inti udara ( air core )

 
Induktor dengan inti besi

 
Induktor dengan inti ferit

 
Induktor dengan perubahan inti


c.       Prinsip Kerja Induktor
Kegunaan Induktor dalam sistem elektronik
Apakah Anda tahu fungsi dari Induktor ?
Induktor dalam rangkaian listrik atau elektronika dapat diaplikasikan kedalam rangkaian:

Relay

Speaker

Buzzer

Bleeper

Induktor berfungsi sebagai :
1. tempat terjadinya gaya magnet
2. pelipat tegangan
3. pembangkit getaran

Berdasarkan kegunaannya Induktor bekerja pada :
1. frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator
2. frekuensi menengah pada spul MF
3. frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul speaker, trafo tenaga, spul relay dan spul penyaring

d.      Terjadinya Medan Magnet
Induktansi Searah
Bila kita mengalirkan arus listrik melalui kabel, terjadilah garis-garis gaya magnet. Bila kita mengalirkan arus melalui spul atau coil (kumparan) yang dibuat dari kabel yang digulung, akan terjadi garis-garis gaya dalam arah sama yang membangkitkan medan magnet. Kekuatan medan magnet sama dengan jumlah garis-garis gaya magnet, dan berbanding lurus dengan hasil kali dari jumlah gulungan dalam kumparan dan arus listrik yang melalui kumparan tersebut.
Induktor terhubung sumber tegangan DC

Induktansi Bolak-balik
Bila dua kumparan ditempatkan berdekatan satu sama lain dan salah satu kumparan (L1) diberi arus listrik AC, pada L1 akan terjadi fluks magnet. Fluk magnet ini akan melalui kumparan kedua (L2) dan akan membangkitkan emf (elektro motorive force) pada kumparan L2. Efek seperti ini disebut induksi timbal balik (mutual induction). Hal seperti ini biasanya kita jumpai pada transformator daya.
Induktor terhubung sumber tegangan AC

Perlawanan yang diberikan kumparan tersebut dinamakan reaktansi induktif. Reaktansi Induktif ini diberi simbol XL dalam satuan Ohm.
XL = 2πfL
Keterangan :
π = 3.14
F = frekwensi arus bolak-balik ( Hz)
L = Induktansi ( Henry )
∞ = kecepatan sudut ( 2πfL)
XL = reaktansi induktif ( Ω )

e.       Menghitung Impedansi Induktor
Setelah diperoleh nilai XL maka Impedansi dapat di hitung :
Z disebut impedansi Seri dengan satuan Ω (ohm)

Dari gambar vektor diatas (maaf tidak ada gambar, silahkan cari sendiri), sudut antara V dengan VR disebut sudut fase atau beda fase. Cosinus sudut tersebut disebut dengan faktor daya dengan rumus:
Sehingga yang dimaksud dengan factor daya adalah :
Cosinus sudut yang lagging atau leading.
Perbandingan R/Z = resistansi / impedansi
Perbandingan daya sesungguhnya dengan daya semu.

f.       Sifat Induktor terhadap arus AC dan DC
Rangkaian induktor terhadap AC
Bila arus bolak–balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik (ggl) induksi yang besarnya:
bila e = Em sin ωt, maka:
e = Em sin ωt
i = Im sin (ωt – 90), maka:
Besarnya XL = 2.Л.f. L dengan ketentuan :
XL adalah reaktansi induktif (Ω)
Л adalah 3, 14
f adalah frekuensi (Hz)
L adalah induktansi (H)

g.      Reaktansi Induktif
XL = 2πfL
Keterangan :
XL adalah reaktansi induktif (Ω)
Л adalah 3, 14
f adalah frekuensi (Hz)
L adalah induktansi (H)

h.      Menghitung Impedansi Rangkaian R L seri
Keterangan :
Z adalah impedansi
R adalah hambatan (Ω) 
L adalah induktansi ( henry )

i.        Menghitung Impedansi Rangkaian R L paralel
Keterangan :
Z adalah impedansi
R adalah hambatan (Ω) 
L adalah induktansi ( henry )

j.        Nilai Faktor Kualitasnya (Q)
Keterangan :
Q adalah factor qualitas
XL adalah reaktansi induktif (Ω)
R adalah Resistansi (Ω)

k.      Rangkaian L dan C Seri
 
Keterangan :
Q adalah factor daya
V1 adalah tegangan (V)

l.        Rangkaian Induktor
Hubungan Seri
Caranya dengan menghubungkan ujung satu di samping ujung induktor yang satu lagi. Besar reaktansinya adalah jumlah reaktansi induktif yang dihubungkan seri tersebut.
Rangkaian seri induktor

XLT = 2πfL1 + 2πfL2 + 2πfL3
LT = L1 + L2 + L3
Contoh :
Jika diketahui :
L1 = 10 mH
L2 = 5 mH
L3 = 4 mH
dengan frekwensi 50 Hz
Maka XLT = 2ΠfL1 + 2ΠfL2 + 2ΠfL3
= 2 x 3,14 x 10 mH +2 x 3,14 x 5 mH +2 x 3,14 x 4 mH
= 5,966 ohm 
LT = L1 + L2 + L3 = 19 mH

XLT = jumlah reaktansi induktif
LT = jumlah induksi total

Hubungan Pararel
Hubungan pararel terjadi bila semua ujung induktor digabung menjadi satu dan ujung yang lainnya juga digabungkan ,kemudian setiap ujung gabungan dengan suatu sumber tegangan.
Rangkaian paralel induktor

Rangkaian R-L seri
Rangkaian seri R-L dan diagram vektor

Dalam rangkaian seri, besarnya arus pada tiap–tiap beban sama. Akan tetapi, tegangan tiap–tiap beban tidak sama, baik besar maupun arahnya. Pada beban R, arus dan tegangan sebesar 900.

Rangkaian Paralel R dan L
Rangkaian parallel R – L
Dalam rangkaian parallel tegangan tiap komponen atau cabang adalah sama besar dengan tegangan sumber. Akan tetapi, arus tiap komponen berbeda besar dan fasenya.

m.    Arus tiap komponen ialah :
Arus pada resistor :
arus sefase dengan tegangan
Arus pada induktor :
arus tertinggal dari tegangan sebesar 900



2.        Transformator
a.        Pengertian Transformator
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.




Bagian-Bagian Transformator            



Contoh Transformator                    Lambang Transformator

b.        Prinsip Kerja Transformator
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).

Pada skema transformator di samping, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan :
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Simbol Transformator

c.       Jenis-jenis Transformator
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator ada dua jenis yaitu:
1.        Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
2.        Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah:
1.        Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2.        Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3.        Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,
 
d.      Penggunaan Transformator
Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak balik 12 volt. Contoh alat listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik dan sebagainya.

e.       Cara menghitung jumlah lilitan sekunder:
Untuk menyalakan lampu 10 volt dengan tegangan listrik dari PLN 220 volt digunakan transformator step down. Jika jumlah lilitan primer transformator 1.100 lilitan, berapakah jumlah lilitan pada kumparan sekundernya ?
Penyelesaian:
Diketahui
Vp = 220 V
Vs = 10 V
Np = 1100 lilitan
Ditanyakan: Ns = ........... ?
Jawab :

G.      METODE PEMBELAJARAN
1.      Ceramah Interaktif
2.      Presentasi
3.      Demonstrasi
4.      Umpan-balik dengan tanya-jawab
5.      Penugasan

H.      KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1.        Salam dan Berdoa
2.        Absensi
3.        Mereview materi belajar pertemuan sebelumnya
4.        Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
1.        Menjelaskan pengertian dan fungsi induktor
2.        Menjelaskan jenis-jenis induktor
3.        Menjelaskan dan membimbing siswa dalam menghitung nilai induktansi suatu induktor
4.        Menjelaskan fungsi transformator
5.        Menjelaskan jenis-jenis transformator
6.        Menjelaskan dan membimbng siswa dalam menghitung besarnya tegangan primer dan sekunder dengan perbandingan rasio transformator
Kegiatan Akhir
1.        Tanya jawab
2.        Kesimpulan
3.        Penugasan

I.         SUMBER BELAJAR
1.        Modul Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
Kode Modul (ELKA-MR.UM.002.A)
2.        Internet

J.        TUGAS
Diketahui : Vp = 100 V,   Vs = 12 V,      Np = 1200 lilitan
Ditanyakan: Ns = ........... ?
Jawab :  

K.      PENILAIAN
1.        Absensi dan Sikap
2.        Tugas Tertulis
3.        Tugas Kelompok
Mengetahui
Menyetujui,
Tanjung Enim,     Januari 2015
Kepala Sekolah
Wakasek Kurikulum
Guru Mata Pelajaran



H. Sri Indarti.S.Pd
NIY. 300100048
Tenny Dahyani, S.Pd
NIY. 300100118
Obil Parulian Siregar, S.T
NIY. 300100173





RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A.      IDENTITAS MATA PELAJARAN
Bidang studi keahlian          : Teknologi dan Rekayasa
Program studi keahlian        : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi keahlian            : Teknik Instalasi Tenaga Listrik (011)
Kelas                                    : X TL
Semester                               : II (Dua)
Mata pelajaran                      : Memahami Dasar - Dasar Elektronika
Jumlah pertemuan                : 2 (Pertemuan ke 11-12)
Alokasi waktu                      : 4 x 45 Menit

B.       STANDAR KOMPETENSI
Memahami Dasar - Dasar Elektronika

C.      KOMPETENSI DASAR
Memahami Sifat-Sifat Komponen Elektronika Aktif (I) 

D.      INDIKATOR
1.      Mendeskripsikan pengertian dan fungsi dioda
2.      Mengidentifikasi jenis-jenis dioda
3.      Mengidentifikasi karakteristik dioda
4.      Mendeskripsikan penyearah
5.      Menggambar jenis-jenis gelombang penyearah

E.       TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan fungsi dioda
2.      Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis dioda
3.      Siswa dapat mengidentifikasi karakteristik dioda
4.      Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan fungsi penyearah
5.      Siswa dapat menggambar jenis-jenis gelombang penyearah

F.       MATERI AJAR
1.        Pengertian Dioda
Dioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction) P-N. Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa kita asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air dari depan katup.
SIMBOL UMUM DIODA
Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat garis yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai perwakilan dari cara kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga sebagai anoda (kaki positif = P) dan pada ujung anak panah disebut sebagai katoda (kaki negative = N).
2.        Fungsi Dioda
a.       Sebagai penyearah, untuk dioda bridge
b.      Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zener
c.       Pengaman / sekering
d.      Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
e.       Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu sinyal AC
f.       Sebagai pengganda tegangan.
g.      Sebagai indikator, untuk LED (light emiting diode)
h.      Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
i.        Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
j.        Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor

3.        Jenis Dioda
a.        Dioda standar
Dioda jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium. Dioda silikon mempunyai tegangan maju 0.6 V sedangkan dioda germanium 0.3 V. Dioda jenis ini mempunyai beberapa batasan tertentu tergantung spesifikasi. Batasan batasan itu seperti batasan tegangan reverse, frekuensi, arus, dan suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025 V setiap kenaikan 1 derajat dari suhu normal.

Sesuai karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Penyearah sinyal AC
2. Pemotong level
3. Sensor suhu
4. Penurun tegangan
5. Pengaman polaritas terbalik pada DC input
Contoh dioda jenis ini adalah 1N400x (1A), 1N5392 (1.5A), dan 1N4148 (500mA).

b.      LED (light emiting diode)
Dioda jenis ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa memancarkan cahaya saat diberi polaritas pada kedua kutubnya. LED mempunyai batasan arus maksimal yang mengalir melaluinya. Diatas nilai tersebut dipastikan umur led tidak lama. Jenis led ditentukan oleh cahaya yang dipancarkan. Seperti led merah, hijau, biru, kuning, oranye, infra merah dan laser diode. Selain sebagai indikator beberapa LED mempunyai fungsi khusus seperti LED inframerah yang dipakai untuk transmisi pada sistem remote control dan opto sensor juga laser diode yang dipakai untuk optical pick-up pada sistem CD. Dioda jenis ini dibias maju (forward).

c.       Dioda Zener
Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda zener juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan rangkaian. Karena kemampuan arusnya yang kecil maka pada penggunaan dioda zener sebagai penstabil tegangan untuk arus besar diperlukan sebuah buffer arus. Dioda zener dibias mundur (reverse).

d.      Dioda photo
Dioda photo merupakan jenis komponen peka cahaya. Dioda ini akan menghantar jika ada cahaya yang mauk dengan intensitas tertentu. aplikasi dioda photo banyak pada sistem sensor cahaya (optical). Contoh : pada optocoupler dan optical pick-up pada sistem CD. Dioda photo dibias maju (forward).

e.       Dioda varactor
Kelebihan dari dioda ini adalah mampu menghasilkan nilai kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan yang diberikan kepadanya. Dengan dioda ini maka sistem penalaan digital pada sistem transmisi frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat, seperti pada radio dan televisi. Contoh sistem penalaan dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL (Phase lock loop), yaitu mengoreksi oscilator dengan membaca penyimpangan frekuensinya untuk kemudian diolah menjadi tegangan koreksi untuk oscilator. Dioda varactor dibias reverse

4.        Karakteristik Dioda
a.       Bias Maju Dioda
Adalah cara pemberian tegangan luar ke terminal diode. Jika anoda dihubungkan dengan kutub positif batere, dan katoda dihubungkan dengan kutub negative batere, maka keadaan diode ini disebut bias maju (forward bias). Aliran arus dari anoda menuju katoda, dan aksinya sama dengan rangkaian tertutup. Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus dengan ketentuan beda tegangan yang diberikan ke diode dan akan selalu positif.

b.      Bias Mundur Dioda
Sebaliknya bila anoda diberi tegangan negative dan katoda diberi tegangan positif, arus yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias maju. Bias ini dinamakan bias mundur (reverse bias) pada arus maju diperlakukan baterai tegangan yang diberikan dengan tidak terlalu besar maupun tidak ada peningkatan yang cukup significant.
Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan diode tersebut relative sangat besar dan diode ini tidak dapat menghantarkan arus listrik. Nilai-nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan tidak boleh dilampaui karena akan mengkibatkan rusaknya dioda.

5.      Pengertian Penyearah (Rectifier)
Rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal sumber arus searah (DC). Gelombang AC yang berbentuk gelombang sinus hanya dapat dilihat dengan alat ukur CRO. Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator step down yang digunakan untuk menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan transformasi transformator yang digunakan. Penyearah dibedakan menjadi 2 jenis, penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh, sedangkan untuk penyearah gelombang penuh dibedakan menjadi penyearah gelombang penuh dengan center tap (CT), dan penyearah gelombang penuh dengan menggunakan dioda bridge.
Ada 3 bagian utama dalam penyearah gelombang pada suatu power supply yaitu, penurun tegangan (transformer), penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor) yang digambarkan dalam blok diagram berikut.

6.      Penyearah Setengah Gelombang

7.      Penyearah Gelombang Penuh Center Tap
8.      Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan


G.      METODE PEMBELAJARAN
1.      Ceramah Interaktif
2.      Presentasi
3.      Demonstrasi
4.      Umpan-balik dengan tanya-jawab
5.      Penugasan

H.      KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1.        Salam dan Berdoa
2.        Absensi
3.        Mereview materi belajar pertemuan sebelumnya
4.        Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
1.      Mendeskripsikan pengertian dan fungsi dioda
2.      Mengidentifikasi jenis-jenis dioda
3.      Mengidentifikasi karakteristik dioda
4.      Mendeskripsikan pengertian dan fungsi penyearah
5.      Menggambar jenis-jenis gelombang penyearah
Kegiatan Akhir
1.        Tanya jawab
2.        Kesimpulan
3.        Penugasan

I.         SUMBER BELAJAR
1.        Modul Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
Kode Modul (ELKA-MR.UM.002.A)
2.        Internet

J.        TUGAS
1.        Gambarkan jenis-jenis diode !
2.        Gambarkan penyearah !
a.       Setengah gelombang
b.      Gelombang penuh center tap
c.       Gelombang penuh jembatan

K.      PENILAIAN
1.        Absensi dan Sikap
2.        Tugas Tertulis
3.        Tugas Kelompok
Mengetahui
Menyetujui,
Tanjung Enim,     Januari 2015
Kepala Sekolah
Wakasek Kurikulum
Guru Mata Pelajaran



H. Sri Indarti.S.Pd
NIY. 300100048
Tenny Dahyani, S.Pd
NIY. 300100118
Obil Parulian Siregar, S.T
NIY. 300100173









RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A.      IDENTITAS MATA PELAJARAN
Bidang studi keahlian          : Teknologi dan Rekayasa
Program studi keahlian        : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi keahlian            : Teknik Instalasi Tenaga Listrik (011)
Kelas                                    : X TL
Semester                               : II (Dua)
Mata pelajaran                      : Memahami Dasar - Dasar Elektronika
Jumlah pertemuan                : 2 (Pertemuan ke 13-14)
Alokasi waktu                      : 4 x 45 Menit

B.       STANDAR KOMPETENSI
Memahami Dasar - Dasar Elektronika

C.      KOMPETENSI DASAR
Memahami Sifat-Sifat Komponen Elektronika Aktif (II) 

D.      INDIKATOR
1.      Mendeskripsikan pengertian dan fungsi transistor
2.      Mengidentifikasi jenis-jenis transistor
3.      Mendeskripsikan pengertian dan fungsi thyristor
4.      Mengidentifikasi jenis-jenis thyristor

E.       TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan fungsi transistor
2.      Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis transistor
3.      Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan fungsi thyristor
4.      Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis thyristor

F.       MATERI AJAR
1.        Pengertian dan Fungsi Transistor
Transistor Merupakan komponen elektronika yang terdiri dari tiga lapisan semikonduktor, diantaranya contoh NPN dan PNP. Transistor mempunyai tiga kaki yang disebut dengan Emitor (E), Basis/Base (B) dan Kolektor/collector (C).
Sejarah dari transistor ini awalnya diperkenalkan pada tahun 1948 oleh John Barden dan William Shockley, tapi baru pertama kali dimanfaatkan dalam praktiknya di tahun 1958. Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronika. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Saat ini fungsi transistor telah banyak mengalami kemajuan, sekarang sebuah transistor sudah dapat digunakan sebagai memori dan pemroses sebuah getaran listrik dalam dunia prosesor komputer.
Bukan hanya fungsi transistor saja yang berkembang, wujud dari transistor juga mengalami perubahan, saat ini transistor telah berhasil diciptakan dalam ukuran super kecil, yaitu hanya dalam ukuran nano mikron. Cara kerja komponen transistor hampirlah mirip dengan komponen resistor, termasuk juga kermiripan dalam hal tipe dasarnya yang modern.

Fungsi Transistor antara lain:
a.         Sebagai perata arus
b.        Sebagai penyearah
c.         Menguatkan arus
d.        Membangkitkan frequency rendah maupun tinggi
2.      Jenis-jenis transistor
Ada 3 jenis transistor yaitu:
1.        Uni Junktion Transistor (UJT). Transistor jenis ini mempunyai satu kaki emitor dan dua basis. Switch elektronis merupakan salah satu benda yang memanfaatkan UJT. 
2.        Field Effect Transistor (FET). Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain penguatannya yang besar, serta desah yang rendah.
3.        MOSFET. MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) adalah suatu jenis FET yang mempunyai satu Drain, satu Source dan satu atau dua Gate.
Jenis Transistor menurut polaritasnya yaitu:
1.      Transistor NPN. Merupakan transistor positive yang dapat bekerja mengalirkan arus listrik apabila basis dialiri tegangan arus positif.
2.      Transistor PNP. Transistor negatif dapat bekerja mengalirkan arus apabila basis dialiri tegangan negatif.

Jenis Transistor menurut bahannya ada dua yaitu:
1.      Transistor Germanium. Transistor yang terbuat dari bahan germanium.
2.      Transistor Silicon. Transistor yang terbuat dari silicon.
Sekarang fungsi transistor banyak yang sudah terintegrasi dan disatukan dari beberapa jenis transistor menjadi satu buah komponen yang lebih kompak yang  disebut dengan Integrated Circuit (IC).
3.      Pengertian SCR / Thyristor
SCR adalah komponen elektronik yang termasuk dalam rumpun solid gate. Nama lain dari SCR adalah thyristor yang berasal dari kata thyraton dan transistor. Thyraton adalah alat pengatur daya listrik sebelum ditemukannya transistor.
SCR mempunyai beberapa fungsi, diantara lain :
a.        SCR berfungsi untuk memblokir dan mengubah arus bolak balik menjadi arus searah ( DC ).
b.        SCR berfungsi untuk memenggal arus AC
c.         SCR berfungsi sebagai saklar

Berdasarkan fungsi SCR diatas, SCR dikatakan mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai penyearah dan sebagai saklar. Oleh karena itu SCR sangat diperlukan untuk mengatur daya listrik secara otomatis.

Struktur Thyristor
 
Gambar. Struktur Thyristor
Struktur SCR
Gambar. Struktur SCR 
Gambar. Karakteristik kurva I-V SCR 
Gambar. Rangkaian SCR
4.      Jenis-jenis Thyristor / SCR
a.         TRIAC
TRIAC adalah Triode Alternating Current. TRIAC dapat melewatkan arus bolak - balik. TRIAC dapat digambarkan dengan SCR yang disusun bolak - balik. TRIAC biasanya digunakan sebagai saklar AC tegangan tinggi ( diatas 100 volt ). TRIAC biasanya juga disebut dengan SCR bi - directional.Untuk memberi trigger pada TRIAC dibutuhkan DIAC sebagai pengatur level tegangan yang masuk.
Gambar. Simbol TRIAC
b.      DIAC
DIAC adalah kependekan dari Diode Alternating Current. DIAC tersusun atas dua buah diode PN dan NP yang disusun berlawanan arah. DIAC memerlukan tegangan breakdown yang cukup tinggi untuk dapat menembusnya. Oleh karena itu DIAC biasanya dipakai untuk memberi trigger pada TRIAC
Gambar. Struktur dan simbol DIAC
G.      METODE PEMBELAJARAN
1.      Ceramah Interaktif
2.      Presentasi
3.      Demonstrasi
4.      Umpan-balik dengan tanya-jawab
5.      Penuga
H.      KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1.        Salam dan Berdoa
2.        Absensi
3.        Mereview materi belajar pertemuan sebelumnya
4.        Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
1.        Mendeskripsikan pengertian dan fungsi transistor
2.        Mengidentifikasi jenis-jenis transistor
3.        Mendeskripsikan pengertian dan fungsi thyristor
4.        Mengidentifikasi jenis-jenis thyristor
Kegiatan Akhir
1.        Tanya jawab
2.        Kesimpulan
3.        Penugasan

I.         SUMBER BELAJAR
1.        Modul Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
Kode Modul (ELKA-MR.UM.002.A)
2.        Internet

J.        TUGAS
1.        Gambarkan jenis-jenis symbol transistor dan thyristor !

K.      PENILAIAN
1.        Absensi dan Sikap
2.        Tugas Tertulis
3.        Tugas Kelompok
Mengetahui
Menyetujui,
Tanjung Enim,     Januari 2015
Kepala Sekolah
Wakasek Kurikulum
Guru Mata Pelajaran



H. Sri Indarti.S.Pd
NIY. 300100048
Tenny Dahyani, S.Pd
NIY. 300100118
Obil Parulian Siregar, S.T
NIY. 300100173









RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A.      IDENTITAS MATA PELAJARAN
Bidang studi keahlian          : Teknologi dan Rekayasa
Program studi keahlian        : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi keahlian            : Teknik Instalasi Tenaga Listrik (011)
Kelas                                    : X TL
Semester                               : II (Dua)
Mata pelajaran                      : Memahami Dasar - Dasar Elektronika
Jumlah pertemuan                : 2 (Pertemuan ke 15-16)
Alokasi waktu                      : 4 x 45 Menit

B.       STANDAR KOMPETENSI
Memahami Dasar - Dasar Elektronika

C.      KOMPETENSI DASAR
Menggambar Karakteristik Komponen Elektronika 

D.      INDIKATOR
1.      Mendeskripsikan pengertian dan fungsi PCB
2.      Menggambar layout PCB

E.       TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan fungsi PCB
2.      Siswa dapat menggambar layout PCB

F.       MATERI AJAR
Pengertian Tentang PCB (Printed Circuit Board)
PCB adalah sebuah papan yang penuh dengan komponen-komponen elektronika yang tersusun membentuk rangkaian elektronik atau tempat rangkaian elektronika yang menghubungkan komponen elektronik yang satu dengan lainnya tanpa menggunakan kabel. Disebut dengan Papan Sirkuit karena diproduksi secara massal dengan cara mencetak. PCB dilapisi lapisan logam (tembaga) yang berfungsi sebagai penghubung antar komponen, Lapisan logam ini nantinya akan menjadi kabel yang tersusun rapi, setelah kita melarutkan pada larutan FerryClorit + air
Sejarah terciptanya PCB :
·           Tahun 1936 - Papan sirkuit cetak pertama kali ditemukan oleh Paul Eisler, ilmuwan Austria yang memasukkan penggunaan papan sirkuit ini ke dalam sebuah radio.
·           1943 - Amerika Serikat menggunakan papan sirkuit dengan jumlah besar dalam radio militer mereka.
·           1948 - Komersialisasi papan sirkuit cetak di Amerika Serikat.
Setelah tahun 1950, papan sirkuit cetak telah digunakan secara massal di dalam industri elektronik.
Gambar Potongan PCB

PCB dengan komponen (tampak bawah dan tampak atas)
Papan Rangkaian Project Board/Bread Board/Wish Board
Project Board/Bread Board/Wish Board

G.      METODE PEMBELAJARAN
1.      Ceramah Interaktif
2.      Presentasi
3.      Demonstrasi
4.      Umpan-balik dengan tanya-jawab
5.      Penugasan

H.      KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1.        Salam dan Berdoa
2.        Absensi
3.        Mereview materi belajar pertemuan sebelumnya
4.        Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
1.        Menjelaskan pengertian dan fungsi PCB
2.        Menjelaskan menggambar layout PCB
Kegiatan Akhir
1.        Tanya jawab
2.        Kesimpulan
3.        Penugasan


I.         SUMBER BELAJAR
1.        Modul Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
Kode Modul (ELKA-MR.UM.002.A)
2.        Internet

J.        TUGAS
1.        Gambarkan layout pcb alarm pintu !
Jawab :
Jalur PCB
Tatak Letak Komponen

K.      PENILAIAN
1.        Absensi dan Sikap
2.        Tugas Tertulis
3.        Tugas Kelompok
4.        Ulangan Harian
Mengetahui
Menyetujui,
Tanjung Enim,     Januari 2015
Kepala Sekolah
Wakasek Kurikulum
Guru Mata Pelajaran



H. Sri Indarti.S.Pd
NIY. 300100048
Tenny Dahyani, S.Pd
NIY. 300100118
Obil Parulian Siregar, S.T
NIY. 300100173





Tidak ada komentar:

Posting Komentar