Senin, 22 Juni 2020

Makalah Lomba Karya Tulis Ilmiah Di SMA Negeri 17 Palembang (SMK Bukit Asam)

Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat SMA/SMK
DI SMA Negeri 17 Palembang Tahun 2014

Judul : Pemanfaatan Magnet Permanen Sebagai Energi Alternatif Untuk Sepeda Penghasil Listrik

"" Makalah ""
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Krisis energi adalah masalah yang sangat fundamental di Indonesia, khususnya masalah energi listrik. Energi listrik merupakan energi yang sangat diperlukan bagi manusia modern. Bahkan sebagian besar aktivitas manusia ditunjang dengan sebuah peralatan dan teknologi yang menggunakan listrik sebagai sumber energi. Hal ini menjadikan bahwa listrik menjadi sebuah bagian yang tidak terpisahkan dalam aktivitas manusia. Sejak  beberapa tahun terakhir ini, para ahli mulai merubah pendapatnya tentang pemanfaatan sumber energi yang ada di Indonesia. Timbulnya kesadaran akan sumber bahan bakar fosil yang selama ini merupakan sumber energi andalan, akan terancam kelangkaan dalam beberapa tahun kedepan. Untuk itu, pemanfaatan sumber-sumber energi alternatif yang baru dan terbarukan harus senantiasa diupayakan secara intensif untuk menghadapi krisis energi yang semakin terasa dampaknya saat ini.
Keuntungan energi alternatif yaitu sumber energi alternatif dapat digunakan terus karena tidak akan habis, energi yang dihasilkan sangat besar dan energi alternatif tidak mencemari lingkungan. Sedangkan kerugian energi alternatif dibutuhkan biaya yang besar untuk memanfaatkan energi alternatif, dibutuhkan teknologi tinggi dan pemikiran yang rumit untuk memanfaatkan energi alternatif dan tersedianya juga dipengaruhi musim. Contoh air akan banyak ketika musim penghujan tetapi akan berkurang ketika musim kemarau.
Magnet merupakan bagian tak terpisahkan dari alat-alat elektronik dan teknik kelistrikan, karena tidak sedikit konstruksi alat-alat listrik tergantung pada magnet. Alat-alat listrik yang menggunakan magnet antara lain dinamo listrik pada sepeda, generator pembangkit tenaga listrik, motor-motor listrik, dan alat-alat kendali (control) listrik.
Sepeda listrik adalah sebuah alat transportasi yang ramah lingkungan, didesain untuk mengurangi emisi dari kendaraan bahan bakar minyak bisa juga digunakan untuk sarana rekreasi, fitness dan olah raga lainnya. Perbandingan antara sepeda yang lama menggunakan dinamo dayanya kecil. Sedangkan sepeda yang dirancang pada penelitian karya tulis ilmiah ini, menggunakan magnet permanen pada generatornya, daya yang dihasilkan cukup besar dan multifungsi yaitu menghasilkan arus bolak-balik dan arus searah.
Integrasi antara sains, lingkungan dan teknologi yang menggunakan energi terbarukan sangat membantu kegiatan manusia disamping menyelamatkan bumi ini karena bersifat ramah lingkungan dan bisa mengurangi pemanasan global.
1.2.   Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian karya tulis ilmiah ini adalah :
1.      Bagaimana pemanfaatan magnet permanen sebagai energi listrik alternatif untuk sepeda penghasil listrik.
2.      Bagaimana merancang generator magnet permanen untuk sepeda penghasil listrik dengan kayuhan sepeda sebagai penggeraknya.
3.      Bagaimana besar tegangan dan arus yang dihasilkan generator magnet permanen dengan putaran kayuhan sepeda yang akan disimpan dalam akumulator.
1.3.   Batasan Masalah
Untuk menghindari persepsi yang salah dan meluasnya pembahasan maka pembatasan masalah penelitian karya tulis ilmiah ini adalah :
1.      Penelitian ini hanya membahas sejauh mana kemampuan generator magnet permanen dengan kayuhan sepeda sebagai penggerak mula untuk menghasilkan listrik.
2.      Penelitian  ini  hanya membandingkan hasil keluaran tegangan  dan arus  yang dihasilkan dari generator magnet permanen dengan putaran kayuhan sepeda yang akan disimpan dalam akumulator.
1.4.   Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikaji maka penelitian karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk :
1.      Mengetahui pemanfaatan magnet permanen sebagai energi alternatif untuk sepeda penghasil listrik.
2.      Merancang generator magnet permanen untuk sepeda penghasil listrik dengan kayuhan sepeda sebagai penggeraknya.
3.      Mengetahui besar tegangan dan arus yang dihasilkan generator magnet permanen dengan putaran kayuhan sepeda yang akan disimpan dalam akumulator.
1.5.   Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan pada penulisan penelitian karya tulis ilmiah ini antara lain adalah :
1.      Menambah pengetahuan pada bidang teknik elektro, khususnya pembangkitan energi listrik dengan generator magnet permanen dan penerapannya di kehidupan sehari-hari.
2.      Peneliti dapat mengetahui cara merancang dan membuat generator magnet permanen untuk sepeda penghasil listrik.
3.      Memberikan usulan konkrit energi terbarukan dan alat transportasi alternatif yang ramah lingkungan, yang dapat mengurangi penggunaan energi bahan bakar.
4.      Dapat digunakan sebagai referensi untuk pengembangan generator magnet permanen dan aspek-aspek yang terkait.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.  Magnet
Magnet ialah sejenis logam yang juga dikenali dengan nama besi berani. Magnet mempunyai kuat medan yang dapat menarik butir-butir besi lain ke arahnya. Selain sifat khasnya dapat menarik benda-benda berunsur besi. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu Utara dan Selatan, dari kedua kutub tersebut mengalir garis gaya magnet. Jika kutub yang sama didekatkan maka akan saling menolak, dan jika kutub yang berlainan didekatkan akan saling menarik.
Bahan yang dapat dimagnetisasi disebut ferromagnetik yaitu bahan yang memiliki sifat ketertarikan terhadap magnet. Bahan-bahan ini ialah berupa logam murni dan logam paduan. Logam murni yang merupakan bahan ferromagnetik adalah besi, baja, nikel, dan kobalt. Bahan ini sangat banyak digunakan terutama untuk magnet sementara. Adapun logam paduan yang termasuk bahan ferromagnetik adalah baja-kobalt, baja-nikel, aluminium-nikel-kobalt (alnico), besi-nikel (permalloy), besi-nikel-kobalt (perminvar), dan sebagainya. Alnico banyak macamnya tergantung banyaknya bagian-bagian dari paduan, diantara bahan-bahan tersebut, yang paling mudah dipengaruhi oleh kekuatan magnet yaitu besi dan baja lunak. Kedua macam bahan ini sangat banyak digunakan untuk magnet sementara, seperti untuk bel listrik, kutub elektromagnet motor listrik, dan sebagainya. Tetapi, dalam industri bahan ini dapat juga dijadikan magnet permanen.
2.2.1.      Prinsip Medan Magnet Permanen
Apabila sepotong bahan magnetik keras mengalami suatu gaya pemagnetan yang kuat, domain-domainnya akan tersusun secara teratur pada arah yang sama. Jika gaya pemagnetan dihilangkan, maka sebagian besar domain tetap dalam kedudukan yang teratur dan dihasilkan suatu magnet permanen. Kutub utara merupakan tempat keluarnya garis gaya magnetik dari magnet dan kutub selatan merupakan tempat garis masuk ke magnet.
Telah diterangkan bahwa garis gaya yang mengelilingi kawat pembawa arus akan saling tolak menolak jika garis-garis tersebut mempunyai arah yang sama. Magnet tersebut akan saling tarik menarik jika mempunyai arah yang berlawanan. Hal tersebut berlaku pula pada medan magnet permanen
Gambar 2.1. Kutub-kutub pada medan magnet permanen
Pada gambar 2.1 ditentukan dari arah garis-garis gaya keluar melalui utara, masuk ke selatan. Jika kutub yang sama didekatkan satu sama lain, maka garis-garis yang sama arah akan saling berlawanan, sehingga cenderung untuk saling memisahkan kedua magnet secara fisik.
Kutub-kutub yang berlainan jika didekatkan satu sama lain akan menghasilkan suatu efek tarik-menarik secara fisik karena garis-garis gaya dari kedua magnet akan bergabung menjadi simpul (loop) panjang yang menyatu. Medan dengan garis-garis yang sama mendorong dan memisahkan kedua magnet. Garis-garis yang tidak sama akan tarik-menarik, bergabung dan menarik magnet secara bersama-sama.

Gambar 2.2. Kutub magnet yang sama akan tolak menolak
Medan dengan garis-garis yang sama mendorong dan memisahkan kedua magnet.
Gambar 2.3. Kutub magnet yang tidak sama akan tarik-menarik
Garis-garis yang tidak sama akan tarik-menarik, bergabung dan menarik magnet secara bersama-sama.
2.2.2.      Kemagnetan Listrik
Kemagnetan listrik ialah kemagnetan yang dibangkitkan oleh kuat arus listrik. Sebagai contoh jika ada kuat arus mengalir di dalam kawat penghantar atau konduktor, maka kuat arus ini akan membangkitkan medan magnet di sekeliling penghantar tersebut.
Jika penghantar itu berbentuk lilitan atau kumparan kawat dan dialiri arus listrik maka timbul medan magnet. Salah satu ujung menjadi kutub utara (U) sedangkan ujung yang lain menjadi kutub selatan (S).


Gambar 2.4. Prinsip kemagnetan listrik
Ada 3 faktor yang sangat mempengaruhi medan dari kumparan kawat atau lilitan antara lain adalah :
1.      Kuat arus
Penambahan besarnya arus yang mengalir ke dalam kumparan ini berarti memperbesar kuat medan atau dengan kata lain kekuatan medan akan bertambah bila intensitas arus listriknya bertambah.

Gambar 2.5. Kuat arus mempengaruhi kekuatan medan dari lilitan
2.      Menambah jumlah gulungan
Besarnya intensitas kuat arus yang tetap, maka kekuatan medan akan bertambah bila jumlah gulungan ditambah atau dengan kata lain menambah jumlah gulungan atau lilitan ini berarti akan memperbesar kekuatan medan.
Gambar 2.6. Menambah jumlah gulungan akan memperbesar kekuatan medan
3.      Memasukan inti besi (kern) kumparan
Memasukkan inti besi (kern) ke dalam kumparan maka kekuatan medan akan bertambah secara menyolok.

Gambar 2.7. Memasukan inti besi (kern) kumparan
2.2.  Generator Listrik
Generator adalah suatu mesin yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik. Tenaga mekanis, di sini digunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar dalam medan magnet ataupun sebaliknya memutar magnet diantara kumparan kawat penghantar. Tenaga mekanis dapat berasal dari tenaga panas, tenaga potensial air, motor diesel, motor bensin bahkan ada yang berasal dari motor listrik.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut bisa arus searah atau arus bolak balik, hal ini tergantung dari susunan / konstruksi generator dan sistem pengambilan arusnya.
Oleh sebab itu ada 2 macam generator :
a.       Generator arus searah (DC)
b.      Generator arus bolak balik (AC)
Salah satu percobaan yang erat hubungannya dengan prinsip generator adalah percobaan Faraday. Ujung-ujung kumparan dihubungkan dengan galvanometer. Apabila batang magnet didorongkan, jarum galvanometer akan bergerak dan kembali diam bila batang magnet tadi dihentikan mendorongnya. Apabila batang magnet diubah arah geraknya (ditarik) jarum galvanometer juga bergerak sesaat dan kembali diam seperti semula bila batang magnet dihentikan menariknya. Arah penunjukan berlawanan dengan arah penunjukan jarum galvanometer dari percobaan yang pertama.
Bergeraknya jarum tersebut disebabkan oleh timbulnya gaya gerak listrik induksi (GGL induksi) pada kumparan dinyatakan dengan rumus :
volt..................................................................................  (2.1)
dengan :
e          = Tegangan yang timbul dalam suatu penghantar (Volt)
N         = Banyak lilitan dari kumparan
∆Φ       = Perubahan fluks magnet dalam satuan (Weber)
∆ t       = Perubahan waktu dalam satuan detik (dt)
GGL induksi yang terbentuk dalam kumparan (e) tandanya negatif. Hal ini sesuai dengan hukum Lenz yang mengatakan bahwa “Arah dari arus induksi adalah sedemikian rupa sehingga melawan sebab yang menimbulkannya”. Percobaan Faraday tersebut mengadung pengertian bahwa apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan magnet berubah-ubah, maka di dalam kawat tersebut akan terbentuk GGL induksi. Demikian pula sebaliknya bila sepotong kawat penghantar listrik digerak-gerakkan dalam medan magnet, maka dalam kawat penghantar tersebut juga terbentuk GGL induksi.
2.3.  Akumulator
Akumulator adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia sehingga dapat digunakan pada tempat atau waktu yang lain. Aki temasuk sel sekunder, karena selain menghasilkan arus listrik, aki juga dapat diisi arus listrik kembali. Ini karena reaksi kimia dalam sel dapat dibalikkan arahnya. Jadi sewaktu sel dimuati, energi listrik diubah menjadi energi kimia, dan sewaktu sel bekerja, energi kimia diubah menjadi energi listrik.
Secara sederhana aki merupakan sel yang terdiri dari elektrode Pb sebagai anode dan PbO2 sebagai katode dengan elektrolit H2SO4. Di dalam standar internasional setiap satu cell akumulator memiliki tegangan sebesar 2 volt, sehingga aki 12 volt, memiliki 6 cell sedangkan aki 24 volt memiliki 12 cell.
Jenis akumulator yang sering dipakai adalah akumulator timbal. Akumulator ini terdiri dari dua kumparan pelat yang dicelupkan dalam larutan asam-sulfat encer. Kedua kumpulan pelat dibuat dari timbal, sedangkan lapisan timbal dioksida akan dibentuk pada pelat positif ketika lemen pertama kali dimuati. Letak pelat positif dan negatif sangat berdekatan tetapi dicegah tidak langsung menyentuh oleh pemisah yang terbuat dari bahan penyekat (isolator).

Gambar 2.8. Konstruksi akumulator
2.4.  Penyearah (Rectifier)
Penyearah atau rectifier adalah rangkaian elektronika yang berfungsi menyearahkan gelombang arus listrik. Arus listrik yang semula berupa arus bolak-balik (AC) jika dilewatkan rangkaian Penyearah akan berubah menjadi arus searah (DC). Gelombang AC yang berbentuk gelombang sinus hanya dapat dilihat dengan alat uku osiloscope. Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator step down yang digunakan untuk menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan transformasi transformator yang digunakan. Penyearah dibedakan menjadi 2 jenis :
a.       Half Wave Rectifier (penyearah setengah gelombang)
b.      Full Wave Rectifier (penyearah satu gelombang penuh)

     
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.  Waktu dan Tempat
a.       Rencana pembuatan alat dilaksanakan selama 5 hari
b.      Tempat pelaksanaan di Bengkel Klawas SMK Bukit Asam Tanjung Enim
3.2.  Alat dan Bahan
Tabel 3.1 Alat dan Bahan
No
Alat dan Bahan
Satuan
Jumlah
A
Alat
1
Multimeter analog
Buah
1
2
Multimeter digital
Buah
1
3
Tachometer digital
Buah
1
4
Bor listrik + mata bor
Buah
1
5
Gerindra
Buah
1
6
Mesin las
Buah
1
7
Mesin pemotong besi
Buah
1
8
Tang pemotong
Buah
1
9
Tang kombinasi
Buah
1
10
Obeng +
Buah
1
11
Obeng -
Buah
1
12
Solder listrik
Buah
1
13
Kunci pas
Set
1
14
Kunci L
Buah
2
15
Jangka gambar
Buah
1
16
Mistar
Buah
1
17
Pensil
Buah
1
B
Bahan
1
Magnet permanen 6 x 2.4 x 1.2 cm
Buah
8
2
Kawat email 0.85 mm
Kg
4
3
Kayu lingkaran diameter 28 cm
Buah
3
4
Bearing biasa ukuran as 20
Buah
3
5
Bearing gantung ukuran as 20
Buah
2
6
Besi as ukuran 20
Buah
1
7
Baut, mur, ring ukuran 14
Buah
4
8
Baut, mur, ring ukuran 10
Buah
12
9
Kabel ties
Set
1
10
Lem super / lem epoxy
Set
2
11
Terminal kabel
Buah
2
12
Kabel serabut 4 warna
Meter
4
13
Penjepit kabel
Buah
4
14
Isolasi
Rol
1
15
Timah solder
Rol
1
16
Dioda Bridge 5 A
Buah
1
17
Besi siku
Secukupnya
1
18
Plat besi
Secukupnya
1
19
Gear Sepeda
Buah
1
20
Rantai Sepeda
Buah
1
21
Sepeda Ontel
Buah
1
22
Cat minyak
Kaleng
1
23
Akumulator 12 volt 10 AH
Buah
1
24
Lampu limar 12 volt
Buah
1
25
Lampu halogen motor 12 volt
Buah
1
26
Lampu led 3 volt
Buah
2
3.3.  Perancangan Generator Magnet Permanen
3.3.1.      Tahap pertama menggambar rangkaian generator
1.      Menggambar rangkaian stator
 
2.      Menggambar rangkaian rotor

3.      Menggambar dioda penyearah
3.3.2.      Tahap kedua merakit rangkaian generator
1.      Stator
a.       Gambar dan ukur tata letak lilitan yang dirancang pada stator menggunakan alat tulis mistar, jangka, mistar dan pensil
b.      Bor tata letak lilitan sesuai rancangan menggunakan mata bor kayu
c.       Bor pada poros tengah kayu stator dan tempatkan bearing
d.      Lilit kawat email sesuai gambar rancangan dan perhitungan rumus yaitu penampang kawat emailnya 0.85 mm, 50 lilitan setiap belitan, statornya ada 8 belitan.
e.       Buat terminal ujung kawat email pada bagian atas stator
f.       Ukur tahanan (ohm) kawat email menggunakan alat multimeter apakah rangkaian lilitan sudah tersambung satu sama lain.
2.      Rotor
a.       Gambar dan ukur tata letak magnet permanen yang dirancang pada rotor
b.      Bor tata letak magnet permanen  sesuai rancangan menggunakan mata bor kayu
c.       Bor pada poros tengah kayu rotor dan tempatkan bearing
d.      Masukan magnet permanen pada gambar rancangan kayu rotor yang telah di bor berjumlah 8 buah ukuran 6 cm x 2,4 cm x 1,2 cm
3.      Dioda Penyerah (Diode Bridge)
a.       Solder terminal dioda penyearah pada simbol arus bolak-balik ke terminal stator (fasa dan netral)
b.      Solder terminal dioda penyearah pada simbol arus searah ke terminal akumulator (positif dan negatif)
3.3.3.      Tahap ketiga memasang generator pada sepeda
1.      Buat tempat besi penyangga untuk generator ke gear sepeda sesuai rancangan dengan tahap pengelasan
2.      Pasang gear sepeda di bagian atas (rotor) yang akan disambungkan ke gear sepeda bagian bawah menggunakan rantai.
3.3.4.      Tahap keempat pengujian dan pengukuran generator pada sepeda
1.      Pengujian generator dengan menggerakkan pedal sepeda melalui tenaga manusia, kemudian gear berputar yang telah tersambung dengan gear pada rotor. Generator berputar bagian rotor sedangkan stator dalam keadaan diam. Peristiwa gerakan rotor yang telah dipasang magnet permanen mengelilingi kawat email/lilitan timbulnya gaya gerak listrik atau tegangan pada terminal stator.
2.      Pengukuran Rpm pada putaran kayuhan sepeda menggunakan alat ukur tachometer.
3.      Pengukuran tegangan yang dihasilkan generator sebelum dibebani dan ketika ada beban menggunakan alat ukur multimeter.
4.      Pengukuran arus yang mengalir ke dalam akumulator dan setelah dibebani lampu menggunakan alat ukur multimeter.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.  Hasil Pengujian
Data  hasil  pengujian alat generator magnet permanen dapat disajikan ke dalam tabel sebagai berikut :
Tabel. 4.1 Pengukuran Rpm, tegangan dan arus sebelum dipasang akumulator
No
Kecepatan Putaran (Rpm)
Tegangan Sebelum Dipasang Akumulator
Arus AC (I)
Jenis Beban Lampu AC

VAC (volt) Tanpa Beban
VAC (volt) Ada Beban
VDC (volt) Dioda


1
200
7
6.8
5.5
7.8 mA
Lampu 5 watt

2
400
10
9.8
7.2
10.6 mA
Lampu 5 watt

3
600
20
19.8
9.3
20.8 mA
Lampu 5 watt

4
800
35
34.8
11
35.6 mA
Lampu 5 watt

Tabel. 4.2 Pengukuran Rpm, tegangan dan arus sesudah dipasang akumulator
No
Kecepatan Putaran (Rpm)
Tegangan Sesudah Dipasang Akumulator
Arus AC (I)
Jenis Beban Lampu AC
Arus DC  (I) Masuk Dalam Aki

VAC (volt) Tanpa Beban
VAC (volt) Ada Beban
VDC (volt) Dioda


1
200
6.6
6
12
7.8 mA
Lampu 5 watt
92 mA

2
400
9.2
9
12
10.6 mA
Lampu 5 watt
140 mA

3
600
19.8
19
12
20.8 mA
Lampu 5 watt
210 mA

4
800
34.6
33
12
35.6 mA
Lampu 5 watt
300 mA

4.2.  Pembahasan
Data  hasil  pengujian alat generator magnet permanen yang disajikan pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 dapat dibahas sebagai berikut :
4.2.1.      Tegangan sebelum dipasang akumulator
1.      Kecepatan putaran terendah 200 rpm dan tertinggi 800 rpm
2.      Pengukuran tegangan AC tanpa beban dan ada beban lampu tegangan berbeda dikarenakan drop tegangan ketika dibebani.
3.      Pengukuran tegangan DC dilakukan pada terminal dioda
4.      Arus AC terendah 7.8 mA dan tertinggi 35 mA arus ini diukur antara terminal stator dengan dioda penyearah
4.2.2.      Tegangan sesudah dipasang akumulator
1.      Kecepatan putaran terendah 200 rpm dan tertinggi 800 rpm
2.      Pengukuran tegangan AC tanpa beban dan ada beban lampu tegangan berbeda dikarenakan drop tegangan ketika dibebani.
3.      Pengukuran tegangan DC dilakukan pada terminal akumulator
4.      Arus AC terendah 7.8 mA dan tertinggi 35 mA arus ini diukur antara terminal stator dengan dioda penyearah
5.      Arus DC terendah 92 mA dan tertinggi 300 mA arus ini diukur antara terminal diode penyearah dengan terminal akumulator
4.3.  Analisa data
1.      Perbandingan kecepatan putaran rotor (Rpm) dengan tegangan terminal. Semakin tinggi kecepatan putar rotor (Rpm) semakin tinggi pula tegangannya.
2.      Perbandingan kecepatan putaran rotor (Rpm) dengan arus yang mengalir ke dalam akumulator. Semakin tinggi kecepatan putaran rotor (Rpm) semakin tinggi pula arus yang mengalir ke dalam akumulator.
3.      Besar tegangan yang dihasilkan mempengaruhi arus yang mengalir ke dalam akumulator.
4.      Lama waktu pengisian arus ke dalam akumulator yang berkapasitas 10 Ah dihitung dengan  :
Untuk kecepatan putaran rotor tertinggi 800 Rpm, dengan tegangan yang dihasilkan 34.6 volt tanpa beban, arus yang mengalir adalah 300 mA (0,3 A). Untuk memenuhi arus akumulator yang berkapasitas 10 Ah maka waktu pengisian yang dibutuhkan adalah
 = 33.3 Jam atau Hour
BAB V
PENUTUP
5.1.      Simpulan
Dari  uraian  hasil  pengujian maka  dapat  disimpulkan sebagai berikut :
1.      Pemanfaatan magnet permanen sebagai energi alternatif untuk sepeda penghasil listrik, diaplikasikan dalam pembuatan generator yang menghasilkan arus bolak-balik dan disearahkan arus dc ke dalam akumulator.
2.      Tegangan AC yang dihasilkan dari kecepatan putaran rotor tertinggi 800 (Rpm) tegangan tanpa beban 35 volt dan ada beban 34,8 volt. Sedangkan Tegangan DC pada dioda penyearah 11 volt sebelum dipasang ke akumulator.
3.      Arus AC (Lampu 5 watt) yang dihasilkan dari kecepatan putaran rotor tertinggi 800 (Rpm)  sebesar 35,6 mA. Sedangkan Arus DC (akumulator) sebesar 300 mA sesudah dipasang ke akumulator.
5.2.      Saran
1.      Adanya perbaikan dan pengembangan generator magnet permanen untuk sepeda penghasil listrik, dengan putaran kayuhan yang rendah dapat menghasilkan output yang besar dengan cara memakai perbandingan rasio gigi (gear box) yang tinggi untuk memaksimalkan putaran generator.
2.      Memperbanyak jumlah lilitan dan memperbanyak jumlah kutub magnet permanen dengan tujuan memperbesar tegangan yang dihasilkan agar sesuai dengan tegangan akumulator 12 volt.
3.      Memasang transformator step up keluaran 12 volt dengan tujuan menyesuaikan tegangan akumulator 12 volt agar tegangan yang dihasilkan stabil walaupun dengan kecepatan putaran rendah.
4.      Memperbesar diameter lilitan dengan tujuan memperbesar arus yang dihasilkan sehingga bisa mempersingkat lama waktu pengisian akumulator.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003. Teknik Dasar Batere dan UPS. Jakarta: Direktorat Pendidikan
            Menengah Kejuruan, Depdiknas, Modul No. 016.
Anonim. 2003. Prinsip Dasar Arus Searah. Jakarta: Direktorat Pendidikan
            Menengah Kejuruan, Depdiknas, Modul No. LIS.PTL013
D.Z. Anugra. 2009. Pembuatan Sepeda Listrik Bertenaga Surya Sebagai Alat Transportasi Alternatif Masyarakat “Program Kreatifitas Mahasiswa” Universitas Gajah Mada.
F. Suryatmo. 1996. Dasar – Dasar Teknik Listrik. Edisi Kedua. Jakarta: PT Rineka Cipta.
LAMPIRAN
Gambar 1. Sepeda listrik generator magnet permanen
Gambar 2. Perakitan sepeda listrik dengan siswa SMK Bukit Asam
 

Gambar. 3 Penampang bagian rotor

Gambar. 4 Penampang bagian stator 1 fasa


""Presentasi""

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar