RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. IDENTITAS MATA PELAJARAN
Bidang studi
keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program studi
keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi keahlian : Teknik
Instalasi Tenaga Listrik (011)
Kelas :
X
TL
Semester : II
(Dua)
Mata
pelajaran : Memahami Dasar - Dasar Elektronika
Jumlah pertemuan : 1 (Pertemuan ke 1)
Alokasi waktu : 2 x
45 Menit
B. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Dasar - Dasar Elektronika
C. KOMPETENSI DASAR
Memahami Konsep Dasar Elektronika
D. INDIKATOR
1.
Mendeskripsikan pengertian elektronika
2.
Mengidentifikasi bahan-bahan elektronika
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Siswa dapat mendeskripsikan pengertian elektronika
2.
Siswa dapat mengidentifikasi bahan-bahan elektronika
F. MATERI AJAR
Pengertian elektronika
adalah ilmu yang mempelajari tentang gerakan elektron dalam ruang hampa atau
ruang berisi gas bertekanan rendah, seperti pada tabung hampa, tabung gas,
semikonduktor dari superkonduktor beserta kegunaannya. Sedangkan pengertian
elektronik adalah alat yang dibuat berdasarkan prinsip elektronika. Hal atau
benda yang menggunakan alat-alat yang dibentuk atau bekerja atas dasar
elektronika.
G. METODE PEMBELAJARAN
1.
Ceramah Interaktif
2.
Presentasi
3.
Umpan-balik dengan tanya-jawab
4.
Penugasan
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1.
Salam dan Berdoa
2.
Absensi
3.
Mereview materi belajar pertemuan sebelumnya
4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan
Inti
1.
Menjelaskan pengertian elektronika
2.
Menjelaskan bahan-bahan elektronika
Kegiatan Akhir
1.
Tanya
jawab
2.
Kesimpulan
3.
Penugasan
I.
SUMBER BELAJAR
1.
Modul Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
Kode Modul (ELKA-MR.UM.002.A)
2.
Internet
J.
TUGAS
1.
Tuliskan perbedaan elektronika dan elektronik !
Jawab
:
1.
Pengertian elektronika adalah ilmu
yang mempelajari tentang gerakan elektron dalam ruang hampa atau ruang berisi
gas bertekanan rendah, seperti pada tabung hampa, tabung gas, semikonduktor
dari superkonduktor beserta kegunaannya. Sedangkan pengertian elektronik adalah
alat yang dibuat berdasarkan prinsip elektronika. Hal atau benda yang
menggunakan alat-alat yang dibentuk atau bekerja atas dasar elektronik.
K. PENILAIAN
1.
Absensi dan
Sikap
2.
Tugas Tertulis
3.
Tugas Kelompok
Mengetahui
|
Menyetujui,
|
Tanjung
Enim, Januari 2015
|
Kepala
Sekolah
|
Wakasek
Kurikulum
|
Guru
Mata Pelajaran
|
H. Sri Indarti.S.Pd
NIY.
300100048
|
Tenny
Dahyani, S.Pd
NIY.
300100118
|
Obil
Parulian Siregar, S.T
NIY.
300100173
|
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. IDENTITAS MATA PELAJARAN
Bidang studi
keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program studi
keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi keahlian : Teknik
Instalasi Tenaga Listrik (011)
Kelas :
X
TL
Semester : II
(Dua)
Mata
pelajaran : Memahami Dasar - Dasar Elektronika
Jumlah pertemuan : 2 (Pertemuan ke 2-3)
Alokasi waktu : 4 x
45 Menit
B. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Dasar - Dasar Elektronika
C. KOMPETENSI DASAR
Memahami Simbol Komponen Elektronika
D. INDIKATOR
1.
Memahami simbol komponen listrik dan elektronik
2.
Menggambar simbol komponen listrik dan elektronik pada
skema rangkaian tertentu dengan benar
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Siswa dapat memahami simbol komponen listrik dan
elektronik
2.
Siswa dapat menggambar simbol komponen listrik dan
elektronik pada skema rangkaian tertentu dengan benar
F. MATERI AJAR
Simbol listrik dan simbol
elektronik diperlukan ketika menggambar sebuah sistem rangkain listrik dan rangkaian elektronik. Dengan menggunakan simbol-simbol tersebut,
skema rangkaian akan mudah dibuat dan mudah dipahami sehingga proses perakitan
pun akan lebih mudah. Di bawah ini adalah beberapa simbol komponen listrik dan komponen elektronika.
Seorang
istalatir listrik / electrician akan membaca skema rangkaian listrik sebelum
proses pemasangan demikian juga dengan teknisi elektronik. Disamping itu
penerapan simbol listrik dan simbol elektronik dapat membantu penelusuran
(trouble shooting) ketika perbaikan (service dan maintenamce) diperlukan
SIMBOL
|
NAMA KOMPONEN
|
KETERANGAN
|
Simbol Sambungan
|
||
Kabel/ Wire Listrik
|
Kabel penghubung (konduktor)
|
|
Koneksi kabel
|
Terhubung
|
|
Kabel tidak koneksi
|
Terputus (tidak terhubung)
|
|
Simbol Saklar (Switch) dan Simbol Relay
|
||
Toggle Switch SPST
|
Terputus dalam kondisi open
|
|
Toggle Switch SPDT
|
Memilih dua terminal koneksi
|
|
Saklar Push-Button (NO)
|
Terhubung ketika ditekan
|
|
Saklar Push-Button (NC)
|
Terputus ketika ditekan
|
|
DIP Switch
|
Multiswitch(Saklar banyak)
|
|
Relay SPST
|
Koneksi (Open dan Close) digerakan oleh elektromagnetik.
|
|
Relay SPDT
|
||
Jumper
|
Koneksi dengan pemasangan jumper
|
|
Solder Bridge
|
Koneksi dengan cara disolder
|
|
Simbol Ground
|
||
Earth Ground
|
Referensi 0 sebuah sumber listrik
|
|
Chassis Ground
|
Ground yang dihubungkan pada body sebuah rangkaian listrik
|
|
Common/ Digital Ground
|
||
Simbol Resistor
|
||
Resistor berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam rangkaian
listrik
|
||
Resistor
|
||
Potensio Meter
|
Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 3 titik
terminal dapat diatur
|
|
Potensio Meter
|
||
Variable Resistor
|
Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 2 titik
terminal dapat diatur
|
|
Variable Resistor
|
||
Simbol Condensator (Kapasitor)
|
||
Condensator Bipolar
|
Berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara waktu
|
|
Condensator Nonpolar
|
||
Condensator Bipolar
|
Electrolytic Condensator (ELCO)
|
|
Kapasitor berpolar
|
Electrolytic Condensator (ELCO)
|
|
Kapasitor Variable
|
||
Simbol Kumparan (Induktor)
|
||
Induktor, lilitan, kumparan, spul, coil
|
Dapat menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus listrik
|
|
Induktor dengan inti besi
|
Kumparan dengan inti besi seperi pada trafo
|
|
Variable Induktor
|
Lilitan yang nilai induktansinya dapat diatur
|
|
Simbol Power Supply
|
||
Menghasilkan tegangan searah tetap (konstan)
|
||
Sumber Arus
|
Menghasilkan sumber arus tetap
|
|
Sumber tegangan AC
|
Sumber teganga bolak-balik seperti dari PLN (Perusahaan Listrik Negara)
|
|
Generator
|
Penghasil tegangan listrik bolah-balik seperti pembangkit listrik di PLN (Perusahaan
Listrik Negara)
|
|
Battery
|
Menghasilkan tegangan searah tetap
|
|
Battery lebih dari satu Cell
|
Menghasilkan tegagan searah tetap
|
|
Sumber tegangan yang dapat diatur
|
Sumber tegangan yang berasal dari rangkaian listrik lain
|
|
Sumber arus yang dapat diatur
|
Sumber arus yang berasal dari rangkaian listrik lain
|
|
Simbol Meter (Alat Ukur)
|
||
Volt Meter
|
Mengukur tegangan listrik dengan satuan Volt
|
|
Ampere Meter
|
Mengukur arus listrik dengan satuan Ampere
|
|
Mengukur resistansi dengan satuan Ohm
|
||
Watt Metter
|
Mengukur daya listrik dengan satuan Watt
|
|
Simbol Lampu
|
||
Lampu
|
Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik
|
|
Lampu
|
||
Lampu
|
||
Simbol Dioda
|
||
Berfungsi sebagai penyearah yang dapat mengalirkan arus listrik satu arah
(forward bias)
|
||
Dioda Zener
|
Penyetabil Tegangan DC (Searah)
|
|
Dioda Schottky
|
Dioda dengan drop tegangan rendah, biasanya terdapat dalam IC logika
|
|
Dioda Varactor
|
Gabungan Dioda dan Kapasitor
|
|
Dioda Tunnel
|
Dioda Tunnel
|
|
LED (Light Emitting Diode)
|
Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik DC satu arah
|
|
Photo Dioda
|
Menhasilkan arus listrik ketika mendapat cahaya
|
|
Simbol Transistor
|
||
Arus listrik akan mengalir (EC) ketika basis (B) diberi positif
|
||
Transistor Bipolar PNP
|
Arus listrik akan mengalir (CE) ketika basis (B) diberi negative
|
|
Transitor Darlington
|
Gabungan dari dua transistor Bipolar untuk meningkatkan penguatan
|
|
Transistor JFET-N
|
Field Effect Transistor kanal N
|
|
Transistor JFET-P
|
Field Effect Transistor kanal P
|
|
Transistor NMOS
|
Transistor MOSFET kanal N
|
|
Transistor PMOS
|
Transistor MOSFET kanal P
|
|
Simbol Komponen Lain
|
||
Motor
|
Motor Listrik
|
|
Trafo, Transformer, Transformator
|
Penurun
dan penaik tegangan AC
(Bolak Balik)
|
|
Bel Listrik
|
Berbunyi ketika dialiri arus listrik
|
|
Buzzer
|
Penghasil suara buzz saat dialiri arus listrik
|
|
Fuse, Sikring
|
Pengaman. Akan putus ketika melebihi kapasitas arus
|
|
Fuse, Sikring
|
||
Bus
|
Terdiri dari banyak jalur data atau jalur address
|
|
Bus
|
||
Bus
|
||
Opto Coupler
|
Sebagi isolasi antar dua rangkaian yang berbeda. Dihubungkan oleh cahaya
|
|
Speaker
|
Mengubah signal listrik menjadi suara
|
|
Mic, Microphone
|
Mengubah signal suara menjadi arus listrik
|
|
Op-Amp, Operational Amplifier
|
Penguat signal input
|
|
Schmitt Trigger
|
Dapat mengurangi noise
|
|
ADC, Analog to Digital
|
Mengubah signal analog menjadi data
digital
|
|
DAC, Digital to Analog
|
Mengubah data digital menjadi signal analog
|
|
Crystal, Ocsilator
|
Penghasil pulsa
|
|
Simbol Antenna
|
||
Antenna
|
Pemancar dan penerima signa radio
|
|
Antenna
|
||
Dipole Antenna
|
Gabungan dari simple Antenna
|
Setelah kita mengerti beberapa
simbol pada komponen, maka simbol tersebut digunakan dalam sebuah bentuk
rangkaian yang sederhana yang mudahdipahami. Pada gambar 2, memperlihatkan
contoh penerapan simbol-simbol dalam rangkaian.
Gambar . Penerapan simbol pada rangkaian
Pada gambar diatas ada 6
macam komponen yang digunakan, yakni:
a.
Fuse atau sekering, berfungsi sebagai komponen pengaman rangkaian.
b.
Resistor atau tahanan, berfungsi membatasi arus yang mengalir
padarangkaian.
c.
Kapasitor, berfungsi penyimpan muatan listrik sementara.
d.
Variabel resistor, tahanan yang mempunyai nilai berubah-ubah dari
hargaminimum sampai maksimum.
e.
Saklar, berfungsi pemutus dan penyambung rangkaian.
f.
Induktor, berfungsi sebagai pembangkit medan magnet bila ada arus.
g.
Sumber
tegangan, berfungsi pembangkit arus dan tegangan pada rangkaian
G. METODE PEMBELAJARAN
1.
Ceramah Interaktif
2.
Presentasi
3.
Umpan-balik dengan tanya-jawab
4.
Penugasan
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1.
Salam dan Berdoa
2.
Absensi
3.
Mereview materi belajar pertemuan sebelumnya
4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan
Inti
1.
Menjelaskan simbol komponen listrik dan elektronik
2.
Membimbing siswa dalam menggambar simbol komponen
listrik dan elektronik pada skema rangkaian tertentu dengan benar
Kegiatan Akhir
1.
Tanya
jawab
2.
Kesimpulan
3.
Penugasan
I.
SUMBER BELAJAR
1.
Modul Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
Kode Modul (ELKA-MR.UM.002.A)
2.
Internet
J.
TUGAS
1.
Gambarkan dan sebutkan fungsi simbol
komponen listrik dan elektronik pada rangkaian campuran berikut ini :
a.
Resistor
b.
Resistor variabel
c.
Induktor
d.
Kapasitor
e.
Fuse
f.
Saklar
g.
Sumber tegangan baterai
K. PENILAIAN
1.
Absensi dan
Sikap
2.
Tugas Tertulis
3.
Tugas Kelompok
Mengetahui
|
Menyetujui,
|
Tanjung
Enim, Januari 2015
|
Kepala
Sekolah
|
Wakasek
Kurikulum
|
Guru
Mata Pelajaran
|
H. Sri Indarti.S.Pd
NIY.
300100048
|
Tenny
Dahyani, S.Pd
NIY.
300100118
|
Obil
Parulian Siregar, S.T
NIY.
300100173
|
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. IDENTITAS MATA PELAJARAN
Bidang studi
keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program studi
keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi keahlian : Teknik
Instalasi Tenaga Listrik (011)
Kelas :
X
TL
Semester : II
(Dua)
Mata
pelajaran : Memahami Dasar - Dasar Elektronika
Jumlah pertemuan : 2 (Pertemuan ke 4-5)
Alokasi waktu : 4 x 45 Menit
B. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Dasar - Dasar Elektronika
C. KOMPETENSI DASAR
Memahami Sifat-Sifat Komponen
Elektronika Pasif (I)
D. INDIKATOR
1.
Mendeskripsikan pengertian dan fungsi resistor
2.
Mengidentifikasi jenis-jenis resistor
3.
Menghitung nilai resistansi suatu resistor berdasarkan
kode warna yang ada
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan fungsi
resistor
2.
Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis resistor
3.
Siswa dapat menghitung nilai resistansi suatu resistor
berdasarkan kode warna yang ada
F. MATERI AJAR
1.
Pengertian
Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian
elektronika karena bisa berfungsi
sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian. Dengan resistor, arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan
kebutuhan. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat
dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol Ω (Omega).
2.
Fungsi Resistor
a.
Menahan
sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu
rangkaian elektronika.
b.
Menurunkan
tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian
elektronika.
c.
Membagi
tegangan.
d.
Bekerja
sama dengan transistor dan kondensator dalam suatu rangkaian
untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah.
3.
Jenis-Jenis Resistor
a.
Resistor
Tetap (Fixed Resistor)
Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat
berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin
atau karbon. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus
pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan.
b.
Resistor
Tidak Tetap (variable resistor)
Yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-ubah
dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai
resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan.Berfungsi sebagai pengatur
volume (mengatur besar kecilnya arus),tone control pada sound system,pengatur
tinggi rendahnya nada (bass/treble) serta berfungsi sebagai pembagi tegangan
arus dan tegangan
c.
Resistor
NTC dan PTC
NTC (Negative Temperature Coefficient), yaitu
resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan
PTC (Positive Temperature Coefficient), yaitu resistor yang nilainya akan
bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.
d. Resistor LDR
LDR (Light Dependent Resistor) yaitu jenis
resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila terkena cahaya
gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan bila terkena cahaya terang
nilainya menjadi semakin kecil
4.
Menghitung Nilai Resistansi Suatu
Resistor Berdasarkan Kode Warna
Simbol warna pada permukaan tahanan
Warna
|
Gelang 1
|
Gelang 2
|
Gelang 3
|
Gelang 4
|
Polos
Perak
Emas
Hitam
Coklat
Merah
Oranye
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
|
-
-
-
-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
-
-
-
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
-
10-2
10-1
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
|
± 20 %
± 10 %
± 5
%
-
± 1 %
± 2 %
-
-
± 0,5
%
-
-
-
-
|
Keterangan :
Gelang 1 =
1 angka nilai tahanan
Gelang 2 =
2 angka nilai tahanan
Gelang 3 =
3 Bilangan pengali dikalikan
dengan angka bilangan dari gelang 1 dan 2
Gelang 4 =
Toleransi tahanan dalam %
Contoh:
Suatu tahanan dengan lapisan karbon dengan warna dari kiri ke kanan : Kuning - Ungu
-
Coklat -
Emas. Berapakah Tahanan dan Toleransinya ?
Jawab
: Kuning, Ungu, Coklat, Emas
47. 10+ 5 % , jadi R
= 470 W + 5
Selain kode warna tahanan dengan 4 dan 5 gelang warna ada juga yang menggunakan 6 gelang warna
dengan gelang ke 6 Menyatakan koefisien temperatur
G. METODE PEMBELAJARAN
1.
Ceramah Interaktif
2.
Presentasi
3.
Demonstrasi
4.
Umpan-balik dengan tanya-jawab
5.
Penugasan
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1.
Salam dan Berdoa
2.
Absensi
3.
Mereview materi belajar pertemuan sebelumnya
4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan
Inti
1.
Menjelaskan pengertian dan fungsi resistor
2.
Menjelaskan jenis-jenis resistor
3.
Menjelasakan dan membimbing siswa dalam menghitung
nilai resistansi suatu resistor berdasarkan kode warna yang ada
Kegiatan Akhir
1.
Tanya
jawab
2.
Kesimpulan
3.
Penugasan
I.
SUMBER BELAJAR
1.
Modul Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
Kode Modul (ELKA-MR.UM.002.A)
2.
Internet
J.
TUGAS
Hitunglah nilai resistansi pada tabel dibawah ini ?
TABEL LEMBAR KERJA SISWA
No
|
Nilai R
|
Warna Resistor
|
|||||||
01
|
...............
|
Coklat, Hijau, Hitam, Coklat, Emas
|
|||||||
02
|
................
|
Coklat, Hitam, Orange, Emas
|
|||||||
03
|
...................
|
Coklat, Hitam, Kuning, Emas
|
|||||||
04
|
.................
|
Merah, Merah, Orange, Emas
|
|||||||
05
|
................
|
Merah, Merah, Merah, Emas
|
K. PENILAIAN
1.
Absensi dan
Sikap
2.
Tugas Tertulis
3.
Tugas Kelompok
4.
Ulangan Harian
Mengetahui
|
Menyetujui,
|
Tanjung
Enim, Januari 2015
|
Kepala
Sekolah
|
Wakasek
Kurikulum
|
Guru
Mata Pelajaran
|
H. Sri Indarti.S.Pd
NIY.
300100048
|
Tenny
Dahyani, S.Pd
NIY.
300100118
|
Obil
Parulian Siregar, S.T
NIY.
300100173
|
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. IDENTITAS MATA PELAJARAN
Bidang studi
keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program studi
keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi keahlian : Teknik
Instalasi Tenaga Listrik (011)
Kelas :
X
TL
Semester : II
(Dua)
Mata
pelajaran : Memahami Dasar - Dasar Elektronika
Jumlah pertemuan : 2 (Pertemuan ke 6-7)
Alokasi waktu : 4 x
45 Menit
B. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Dasar - Dasar Elektronika
C. KOMPETENSI DASAR
Memahami Sifat-Sifat Komponen
Elektronika Pasif (II)
D. INDIKATOR
1.
Mendeskripsikan pengertian dan fungsi kapasitor
2.
Mengidentifikasi jenis-jenis kapasitor
3.
Menghitung nilai kapasitansi suatu kondensator
berdasarkan kode angka dan huruf yang ada
4.
Menghitung nilai kapasitansi suatu kondensator pada
rangkaian seri, paralel dan campuran
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan fungsi
kapasitor
2.
Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis kapasitor
3.
Siswa dapat menghitung nilai kapasitansi suatu
kondensator berdasarkan kode angka dan huruf yang ada
4.
Siswa dapat menghitung nilai kapasitansi suatu kondensator
pada rangkaian seri, parallel dan campuran
F. MATERI AJAR
1.
Pengertian dan
Fungsi Kapasitor
Kapasitor yang juga punya nama lain
kondensator ini mempunyai fungsi untuk menyimpan arus sementara dan juga
digunakan sebagai filter / penyaring, perata tegangan DC pada power supply,
pembangkit gelombang ac atau oscilator (pembangkit frekuensi tinggi).
Didalam dunia elektronika kapasitor
disimbolkan dengan hurup C dan mempunyai satuan Farad ( F ).
Berikut adalah contoh satuan dibawah
farad :
1.000 pF ( piko farad ) = 1 nF ( nano
farad )
1.000 nF ( nano farad ) = 1 uF
( mikro farad )
1 uF ( mikro farad ) = 1 Farad
2.
Jenis-jenis
Kapasitor
a) Menurut
kapasitasnya :
1) Kapasitor
variable
Kapasitor jenis ini nilai kapasitasnya dapat diubah
sesuai keinginan kita dan biasanya dipakai pada rangkaian frekuensi tinggi
seperti tuner / penala radio (varco) dan juga pada pemancar fm (trimer).
2) Kapasitor
tetap
Kapasitor jenis ini nilai
kapasitasnya tetap dan sudah tertera pada body kapasitor itu sendiri.
b) Menurut
polaritasnya :
1)
Kapasitor bipolar
Jenis kapasitor ini mempunyai kutup +
( positif ) dan juga - ( negatif ) serta dalam pemasangannya tidak boleh
terbalik.
2)
Kapasitor nonpolar
Kapasitor jenis ini tidak memiliki
kutup dan boleh dipasang bolak balik.
c) Menurut
Bahan Pembuatannya :
1)
Kapasitor elektrolit ( elco )
2)
Kapasitor keramik
3)
Kapasitor milar
4)
Kapasitor udara ( varco dan trimer )
5)
Kapasitor kertas
6)
Kapasitor tantalum dan lain lain
3.
Menghitung Kode
Warna Kapasitor
Cara menghitung nilai kapasitor
sebenenarnya cukup mudah yaitu dengan melihat angka kode pada bodinya. Untuk
cara menghitung hampir sama dengan cara menghitung resistor yaitu :
§
Angka pertama menunjukan nilai pertama
§
Angka kedua menunjukan nilai kedua
§
Angka ketiga menunjukan jumlah nol
Contoh 1 :
Pada gambar
disamping nilainya adalah :
§
Angka pertama 1 = 1
§
Angka kedua 0 = 0
§
Angka ketiga 4 = 0000 ( jumlah nol = 4 )
Jadi nilai kapasitor di samping adalah 10.0000 piko farad atau juga 100 nano farad atau 0,1 mikro farad
Jadi nilai kapasitor di samping adalah 10.0000 piko farad atau juga 100 nano farad atau 0,1 mikro farad
Contoh 2 :
Untuk menghitung nilai elco agak berbeda dari kapasitor lainnya karena tidak memerlukan kode dan sangat mudah karena nilanya sudah tertera di bodi. Pada contoh disamping nilai elco adalah 100 mikro farad 16 volt.
Jadi elco ini mempunyai kapasitas 100 mikro farad dengan tegangan kerja maksimum 16 volt. Jika melebihi 16 volt maka elco ini bisa meledak.
4.
Menghitung nilai
kapasitor pada rangkaian seri, parallel dan campuran
1. Rangkaian
Kapasitor Seri
Pemecahan
Gunakan rumus kapasitor seri
1/C Total = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3
1/C Total = 1/22 + 1/22 + 1/22
1/C Total = 1/22
C Total = 22/2
C Total = 7,33 uF (Micro Farad)
Gunakan rumus kapasitor seri
1/C Total = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3
1/C Total = 1/22 + 1/22 + 1/22
1/C Total = 1/22
C Total = 22/2
C Total = 7,33 uF (Micro Farad)
2. Rangkaian Kapasitor Paralel
Pemecahan
Gunakan rumus kapasitor paralel
C Total = C1 + C2 + C3
C Total = 22 + 22 + 22
C Total = 66 uF (Micro Farad)
Gunakan rumus kapasitor paralel
C Total = C1 + C2 + C3
C Total = 22 + 22 + 22
C Total = 66 uF (Micro Farad)
3. Rangkaian Kapasitor Seri Paralel
Pemecahan
Gunakan rumus kapasitor seri dan paralel
C Total = (C1 + C2) // C3
1/CA = 1/C1 + 1/C2 (seri)
1/CA = 1/10 + 1/10
1/CA = 2/10
CA = 10/2
CA = 5 uF (Micro Farad)
C Total = CA // C3 (paralel)
C Total = 5 + 10
C Total = 15 uF (Micro Farad)
Gunakan rumus kapasitor seri dan paralel
C Total = (C1 + C2) // C3
1/CA = 1/C1 + 1/C2 (seri)
1/CA = 1/10 + 1/10
1/CA = 2/10
CA = 10/2
CA = 5 uF (Micro Farad)
C Total = CA // C3 (paralel)
C Total = 5 + 10
C Total = 15 uF (Micro Farad)
4. Rangkaian Kapasitor Seri Paralel
Pemecahan
Gunakan rumus kapasitor seri dan paralel
C Total = C1 + (C2 // C3)
CA = C2 // C3 (paralel)
CA = 100 + 100
CA = 200 uF (Micro Farad)
1/C Total = 1/C1 + 1/CA (paralel)
1/C Total = 1/47 + 1/200
1/C Total = 200/9400 + 47/9400 (disamakan penyebutnya)
1/C Total = 247/9400
C Total = 9400/247
C Total = 38 uF (Micro Farad)
Gunakan rumus kapasitor seri dan paralel
C Total = C1 + (C2 // C3)
CA = C2 // C3 (paralel)
CA = 100 + 100
CA = 200 uF (Micro Farad)
1/C Total = 1/C1 + 1/CA (paralel)
1/C Total = 1/47 + 1/200
1/C Total = 200/9400 + 47/9400 (disamakan penyebutnya)
1/C Total = 247/9400
C Total = 9400/247
C Total = 38 uF (Micro Farad)
G. METODE PEMBELAJARAN
1.
Ceramah Interaktif
2.
Presentasi
3.
Demonstrasi
4.
Umpan-balik dengan tanya-jawab
5.
Penugasan
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1.
Salam dan Berdoa
2.
Absensi
3.
Mereview materi belajar pertemuan sebelumnya
4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan
Inti
1.
Menjelaskan pengertian dan fungsi kapasitor
2.
Menjelaskam jenis-jenis kapasitor
3.
Menjelaskan dan membimbing siswa dalam menghitung nilai
kapasitansi suatu kondensator berdasarkan kode angka dan huruf yang ada
4.
Menjelaskan dan membimbing siswa dalam menghitung nilai
kapasitansi suatu kondensator pada rangkaian seri, paralel dan campuran
Kegiatan Akhir
1.
Tanya
jawab
2.
Kesimpulan
3.
Penugasan
I.
SUMBER BELAJAR
1.
Modul Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
Kode Modul (ELKA-MR.UM.002.A)
2.
Internet
J.
TUGAS
1.
Hitunglah nilai
kapasitas Kondensator Seri dari :
C1 C2 C3
a. CS
= .............. µF = ................ F
C1 C2
b. CS
= ................. nF =
.................. F
2. Hitunglah nilai kapasitas Kondensator
Paralel dari
C1
C2
a. Cp
= ........... nF = ............. F
C1
C2
b. Cp
= ............ µF = ............... F
K. PENILAIAN
1.
Absensi dan
Sikap
2.
Tugas Tertulis
3.
Tugas Kelompok
Mengetahui
|
Menyetujui,
|
Tanjung
Enim, Januari 2015
|
Kepala
Sekolah
|
Wakasek
Kurikulum
|
Guru
Mata Pelajaran
|
H. Sri Indarti.S.Pd
NIY.
300100048
|
Tenny
Dahyani, S.Pd
NIY.
300100118
|
Obil
Parulian Siregar, S.T
NIY.
300100173
|
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. IDENTITAS MATA PELAJARAN
Bidang studi
keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program studi
keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi keahlian : Teknik
Instalasi Tenaga Listrik (011)
Kelas :
X
TL
Semester : II
(Dua)
Mata
pelajaran : Memahami Dasar - Dasar Elektronika
Jumlah pertemuan : 3 (Pertemuan ke 8-10)
Alokasi waktu : 6 x
45 Menit
B. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Dasar - Dasar Elektronika
C. KOMPETENSI DASAR
Memahami Sifat-Sifat Komponen
Elektronika Pasif (III)
D. INDIKATOR
1.
Mendeskripsikan pengertian dan fungsi induktor
2.
Mengidentifikasi jenis-jenis induktor
3.
Menghitung nilai induktansi suatu induktor
4.
Mendeskripsikan fungsi transformator
5.
Mengidentifikasi jenis-jenis transformator
6.
Menghitung besarnya tegangan primer dan sekunder dengan
perbandingan rasio transformator
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan fungsi
induktor
2.
Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis induktor
3.
Siswa dapat menghitung nilai induktansi suatu induktor
4.
Siswa dapat mendeskripsikan fungsi transformator
5.
Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis transformator
6.
Siswa dapat menghitung besarnya tegangan primer dan
sekunder dengan perbandingan rasio
transformator
F. MATERI AJAR
1.
Induktor
a.
Pengertian
Induktor
Induktor adalah salah satu komponen
yang cara kerjanya berdasarkan induksi magnet. Induktor biasa disebut juga spul
dibuat dari bahan kawat beremail tipis. Induktor dibuat dari bahan tembaga,
diberi simbol L dan satuannya Henry disingkat H.
Kaidah
tangan kanan
Fungsi pokok induktor
adalah untuk menimbulkan medan magnet. Induktor berupa kawat yang digulung
sehingga menjadi kumparan. Kemampuan induktor untuk menimbulkan medan magnet
disebut konduktansi. Satuan induktansi adalah henry (H) atau milihenry (mH).
Untuk memperbesar induktansi, didalam kumparan disisipkan bahan sebagai inti.
Induktor yang berinti dari bahan besi disebut elektromagnet. Induktor memiliki
sifat menahan arus AC dan konduktif terhadap arus DC.
b.
Macam-Macam Induktor
Macam-macam induktor menurut bahan pembuat
intinya dapat dibagi 4 yaitu :
Induktor
dengan inti udara ( air core )
Induktor
dengan inti besi
Induktor
dengan inti ferit
Induktor
dengan perubahan inti
c. Prinsip
Kerja Induktor
Kegunaan Induktor dalam sistem
elektronik
Apakah Anda tahu fungsi dari Induktor
?
Induktor dalam rangkaian listrik atau
elektronika dapat diaplikasikan kedalam rangkaian:
Relay
Speaker
Buzzer
Bleeper
Induktor
berfungsi sebagai :
1. tempat terjadinya gaya magnet
2. pelipat tegangan
3. pembangkit getaran
Berdasarkan kegunaannya Induktor bekerja pada :
1. frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator
2. frekuensi menengah pada spul MF
3. frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul speaker,
trafo tenaga, spul relay dan spul penyaring
d. Terjadinya
Medan Magnet
Induktansi Searah
Bila kita mengalirkan arus listrik melalui kabel, terjadilah garis-garis
gaya magnet. Bila kita mengalirkan arus melalui spul atau coil (kumparan) yang
dibuat dari kabel yang digulung, akan terjadi garis-garis gaya dalam arah sama
yang membangkitkan medan magnet. Kekuatan medan magnet sama dengan jumlah
garis-garis gaya magnet, dan berbanding lurus dengan hasil kali dari jumlah
gulungan dalam kumparan dan arus listrik yang melalui kumparan tersebut.
Induktor terhubung sumber tegangan DC
Induktansi Bolak-balik
Bila dua kumparan ditempatkan berdekatan satu sama lain dan salah satu
kumparan (L1) diberi arus listrik AC, pada L1 akan terjadi fluks magnet. Fluk
magnet ini akan melalui kumparan kedua (L2) dan akan membangkitkan emf (elektro
motorive force) pada kumparan L2. Efek seperti ini disebut induksi timbal balik
(mutual induction). Hal seperti ini biasanya kita jumpai pada transformator
daya.
Induktor terhubung sumber tegangan AC
Perlawanan yang diberikan kumparan tersebut dinamakan reaktansi induktif.
Reaktansi Induktif ini diberi simbol XL dalam satuan Ohm.
XL = 2Ï€fL
Keterangan :
Ï€ = 3.14
F = frekwensi arus bolak-balik ( Hz)
L = Induktansi ( Henry )
∞ = kecepatan sudut ( 2Ï€fL)
XL = reaktansi induktif ( Ω )
e. Menghitung
Impedansi Induktor
Setelah diperoleh nilai XL maka Impedansi dapat di hitung :
Z disebut impedansi Seri dengan satuan Ω (ohm)
Dari gambar vektor diatas (maaf tidak ada gambar, silahkan cari sendiri),
sudut antara V dengan VR disebut sudut fase atau beda fase. Cosinus sudut
tersebut disebut dengan faktor daya dengan rumus:
Sehingga yang dimaksud dengan factor daya adalah :
Cosinus sudut yang lagging atau leading.
Perbandingan R/Z = resistansi / impedansi
Perbandingan daya sesungguhnya dengan daya semu.
f. Sifat
Induktor terhadap arus AC dan DC
Rangkaian induktor terhadap AC
Bila arus bolak–balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak
listrik (ggl) induksi yang besarnya:
bila e = Em sin ωt, maka:
e = Em sin ωt
i = Im sin (ωt – 90), maka:
Besarnya XL = 2.Л.f. L dengan ketentuan :
XL adalah reaktansi induktif (Ω)
Л adalah 3, 14
f adalah frekuensi (Hz)
L adalah induktansi (H)
g. Reaktansi
Induktif
XL = 2Ï€fL
Keterangan :
XL adalah reaktansi induktif (Ω)
Л adalah 3, 14
f adalah frekuensi (Hz)
L adalah induktansi (H)
h. Menghitung
Impedansi Rangkaian R L seri
Keterangan :
Z adalah impedansi
R adalah hambatan (Ω)
L adalah induktansi ( henry )
i.
Menghitung Impedansi Rangkaian R L paralel
Keterangan :
Z adalah impedansi
R adalah hambatan (Ω)
L adalah induktansi ( henry )
j.
Nilai Faktor Kualitasnya (Q)
Keterangan :
Q adalah factor qualitas
XL adalah reaktansi induktif (Ω)
R adalah Resistansi (Ω)
k. Rangkaian
L dan C Seri
Keterangan :
Q adalah factor daya
V1 adalah tegangan (V)
l.
Rangkaian Induktor
Hubungan Seri
Caranya dengan menghubungkan ujung satu di samping ujung induktor yang
satu lagi. Besar reaktansinya adalah jumlah reaktansi induktif yang dihubungkan
seri tersebut.
Rangkaian seri induktor
XLT = 2Ï€fL1 + 2Ï€fL2 + 2Ï€fL3
LT = L1 + L2 + L3
Contoh :
Jika diketahui :
L1 = 10 mH
L2 = 5 mH
L3 = 4 mH
dengan frekwensi 50 Hz
Maka XLT = 2Î fL1 + 2Î fL2 + 2Î fL3
= 2 x 3,14 x 10 mH +2 x 3,14 x 5 mH +2 x 3,14 x 4 mH
= 5,966 ohm
LT = L1 + L2 + L3 = 19 mH
XLT = jumlah reaktansi induktif
LT = jumlah induksi total
Hubungan Pararel
Hubungan pararel terjadi bila semua ujung induktor digabung menjadi satu
dan ujung yang lainnya juga digabungkan ,kemudian setiap ujung gabungan dengan
suatu sumber tegangan.
Rangkaian paralel induktor
Rangkaian R-L seri
Rangkaian seri R-L dan diagram vektor
Dalam rangkaian seri, besarnya arus pada tiap–tiap beban sama. Akan
tetapi, tegangan tiap–tiap beban tidak sama, baik besar maupun arahnya. Pada
beban R, arus dan tegangan sebesar 900.
Rangkaian Paralel R dan L
Rangkaian parallel R – L
Dalam rangkaian parallel tegangan tiap komponen atau cabang adalah sama
besar dengan tegangan sumber. Akan tetapi, arus tiap komponen berbeda besar dan
fasenya.
m. Arus
tiap komponen ialah :
Arus pada resistor :
arus sefase dengan tegangan
Arus pada induktor :
arus tertinggal dari tegangan sebesar 900
2.
Transformator
a.
Pengertian
Transformator
Transformator (trafo) adalah alat yang
digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator
terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak
sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti
besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
Bagian-Bagian Transformator
Contoh Transformator
Lambang
Transformator
b.
Prinsip Kerja Transformator
Prinsip kerja dari sebuah transformator
adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan
magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi
dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung
kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi
timbal-balik (mutual inductance).
Pada skema transformator di samping, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
Pada skema transformator di samping, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan
sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan :
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Simbol Transformator
c. Jenis-jenis Transformator
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan
skunder transformator ada dua jenis yaitu:
1.
Transformator step up yaitu transformator yang
mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini
mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan
primer (Ns > Np).
2.
Transformator step down yaitu transformator
yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini
mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan
sekunder (Np > Ns).
Pada
transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder
adalah:
1.
Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2.
Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3.
Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,
d. Penggunaan
Transformator
Transformator (trafo) digunakan pada
peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya
tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik
dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan
listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak balik 12 volt.
Contoh alat listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin
foto kopi, gardu listrik dan sebagainya.
e. Cara
menghitung jumlah lilitan sekunder:
Untuk menyalakan lampu 10 volt dengan
tegangan listrik dari PLN 220 volt digunakan transformator step down. Jika
jumlah lilitan primer transformator 1.100 lilitan, berapakah jumlah lilitan
pada kumparan sekundernya ?
Penyelesaian:
Diketahui :
Vp = 220 V
Vs = 10 V
Np = 1100 lilitan
Ditanyakan: Ns = ........... ?
Jawab :
G. METODE PEMBELAJARAN
1.
Ceramah Interaktif
2.
Presentasi
3.
Demonstrasi
4.
Umpan-balik dengan tanya-jawab
5.
Penugasan
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1.
Salam dan Berdoa
2.
Absensi
3.
Mereview materi belajar pertemuan sebelumnya
4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan
Inti
1.
Menjelaskan pengertian dan fungsi induktor
2.
Menjelaskan jenis-jenis induktor
3.
Menjelaskan dan membimbing siswa dalam menghitung nilai
induktansi suatu induktor
4.
Menjelaskan fungsi transformator
5.
Menjelaskan jenis-jenis transformator
6.
Menjelaskan dan membimbng siswa dalam menghitung
besarnya tegangan primer dan sekunder dengan perbandingan rasio transformator
Kegiatan Akhir
1.
Tanya
jawab
2.
Kesimpulan
3.
Penugasan
I.
SUMBER BELAJAR
1.
Modul Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
Kode Modul (ELKA-MR.UM.002.A)
2.
Internet
J.
TUGAS
Diketahui : Vp = 100 V, Vs = 12 V, Np = 1200 lilitan
Ditanyakan: Ns = ........... ?
Jawab
:
K. PENILAIAN
1.
Absensi dan
Sikap
2.
Tugas Tertulis
3.
Tugas Kelompok
Mengetahui
|
Menyetujui,
|
Tanjung
Enim, Januari 2015
|
Kepala
Sekolah
|
Wakasek
Kurikulum
|
Guru
Mata Pelajaran
|
H. Sri Indarti.S.Pd
NIY.
300100048
|
Tenny
Dahyani, S.Pd
NIY.
300100118
|
Obil
Parulian Siregar, S.T
NIY.
300100173
|
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. IDENTITAS MATA PELAJARAN
Bidang studi
keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program studi
keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi keahlian : Teknik
Instalasi Tenaga Listrik (011)
Kelas :
X
TL
Semester : II
(Dua)
Mata
pelajaran : Memahami Dasar - Dasar Elektronika
Jumlah pertemuan : 2 (Pertemuan ke 11-12)
Alokasi waktu : 4 x
45 Menit
B. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Dasar - Dasar Elektronika
C. KOMPETENSI DASAR
Memahami Sifat-Sifat Komponen
Elektronika Aktif (I)
D. INDIKATOR
1.
Mendeskripsikan pengertian dan fungsi dioda
2.
Mengidentifikasi jenis-jenis dioda
3.
Mengidentifikasi karakteristik dioda
4.
Mendeskripsikan penyearah
5.
Menggambar jenis-jenis gelombang penyearah
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan fungsi dioda
2.
Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis dioda
3.
Siswa dapat mengidentifikasi karakteristik dioda
4.
Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan fungsi
penyearah
5.
Siswa dapat menggambar jenis-jenis gelombang penyearah
F. MATERI AJAR
1.
Pengertian Dioda
Dioda adalah komponen aktif
semikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction) P-N. Sifat dioda
yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada
tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda yaitu
anoda dan katoda. Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja
(forward), sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara
sederhana sebuah dioda bisa kita asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut
akan terbuka manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan,
sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air dari depan katup.
SIMBOL UMUM DIODA
Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat
garis yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai perwakilan dari
cara kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga sebagai
anoda (kaki positif = P) dan pada ujung anak panah disebut sebagai katoda (kaki
negative = N).
2.
Fungsi Dioda
a.
Sebagai penyearah, untuk dioda bridge
b.
Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk
dioda zener
c.
Pengaman / sekering
d.
Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas /
membuang level sinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
e.
Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan
komponen DC kepada suatu sinyal AC
f.
Sebagai pengganda tegangan.
g.
Sebagai indikator, untuk LED (light emiting diode)
h.
Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian
power amplifier
i.
Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
j.
Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator),
untuk dioda varactor
3.
Jenis Dioda
a.
Dioda standar
Dioda jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium. Dioda silikon
mempunyai tegangan maju 0.6 V sedangkan dioda germanium 0.3 V. Dioda jenis ini
mempunyai beberapa batasan tertentu tergantung spesifikasi. Batasan batasan itu
seperti batasan tegangan reverse, frekuensi, arus, dan suhu. Tegangan maju dari
dioda akan turun 0.025 V setiap kenaikan 1 derajat dari suhu normal.
Sesuai karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk fungsi-fungsi
sebagai berikut:
1. Penyearah sinyal AC
2. Pemotong level
3. Sensor suhu
4. Penurun tegangan
5. Pengaman polaritas terbalik pada DC input
Contoh dioda jenis ini adalah 1N400x (1A), 1N5392 (1.5A), dan 1N4148
(500mA).
b. LED
(light emiting diode)
Dioda jenis ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa memancarkan cahaya
saat diberi polaritas pada kedua kutubnya. LED mempunyai batasan arus maksimal
yang mengalir melaluinya. Diatas nilai tersebut dipastikan umur led tidak lama.
Jenis led ditentukan oleh cahaya yang dipancarkan. Seperti led merah, hijau,
biru, kuning, oranye, infra merah dan laser diode. Selain sebagai indikator
beberapa LED mempunyai fungsi khusus seperti LED inframerah yang dipakai untuk
transmisi pada sistem remote control dan opto sensor juga laser diode yang
dipakai untuk optical pick-up pada sistem CD. Dioda jenis ini dibias maju
(forward).
c. Dioda
Zener
Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu
dioda zener juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level tertentu
untuk keamanan rangkaian. Karena kemampuan arusnya yang kecil maka pada
penggunaan dioda zener sebagai penstabil tegangan untuk arus besar diperlukan
sebuah buffer arus. Dioda zener dibias mundur (reverse).
d. Dioda
photo
Dioda photo merupakan jenis komponen peka cahaya. Dioda ini akan
menghantar jika ada cahaya yang mauk dengan intensitas tertentu. aplikasi dioda
photo banyak pada sistem sensor cahaya (optical). Contoh : pada optocoupler dan
optical pick-up pada sistem CD. Dioda photo dibias maju (forward).
e. Dioda
varactor
Kelebihan dari dioda ini adalah mampu menghasilkan nilai kapasitansi
tertentu sesuai dengan besar tegangan yang diberikan kepadanya. Dengan dioda
ini maka sistem penalaan digital pada sistem transmisi frekuensi tinggi mengalami
kemajuan pesat, seperti pada radio dan televisi. Contoh sistem penalaan dengan
dioda ini adalah dengan sistem PLL (Phase lock loop), yaitu mengoreksi
oscilator dengan membaca penyimpangan frekuensinya untuk kemudian diolah
menjadi tegangan koreksi untuk oscilator. Dioda varactor dibias reverse
4.
Karakteristik Dioda
a.
Bias Maju Dioda
Adalah cara pemberian tegangan luar ke terminal diode. Jika anoda
dihubungkan dengan kutub positif batere, dan katoda dihubungkan dengan kutub
negative batere, maka keadaan diode ini disebut bias maju (forward bias).
Aliran arus dari anoda menuju katoda, dan aksinya sama dengan rangkaian
tertutup. Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus dengan ketentuan beda
tegangan yang diberikan ke diode dan akan selalu positif.
b.
Bias Mundur Dioda
Sebaliknya bila anoda diberi tegangan negative dan katoda diberi tegangan
positif, arus yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias maju. Bias
ini dinamakan bias mundur (reverse bias) pada arus maju diperlakukan baterai tegangan
yang diberikan dengan tidak terlalu besar maupun tidak ada peningkatan yang
cukup significant.
Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan diode
tersebut relative sangat besar dan diode ini tidak dapat menghantarkan arus
listrik. Nilai-nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan tidak boleh
dilampaui karena akan mengkibatkan rusaknya dioda.
5.
Pengertian Penyearah (Rectifier)
Rectifier adalah alat yang digunakan
untuk mengubah sumber arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal sumber arus searah
(DC). Gelombang AC yang berbentuk gelombang sinus hanya dapat dilihat dengan
alat ukur CRO. Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator step down
yang digunakan untuk menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan
transformasi transformator yang digunakan. Penyearah dibedakan menjadi 2 jenis,
penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh, sedangkan untuk
penyearah gelombang penuh dibedakan menjadi penyearah gelombang penuh dengan
center tap (CT), dan penyearah gelombang penuh dengan menggunakan dioda bridge.
Ada 3 bagian utama dalam penyearah
gelombang pada suatu power supply yaitu, penurun tegangan (transformer),
penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor) yang digambarkan
dalam blok diagram berikut.
6.
Penyearah
Setengah Gelombang
7.
Penyearah
Gelombang Penuh Center Tap
8. Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan
G. METODE PEMBELAJARAN
1.
Ceramah Interaktif
2.
Presentasi
3.
Demonstrasi
4.
Umpan-balik dengan tanya-jawab
5.
Penugasan
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1.
Salam dan Berdoa
2.
Absensi
3.
Mereview materi belajar pertemuan sebelumnya
4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan
Inti
1.
Mendeskripsikan pengertian dan fungsi dioda
2.
Mengidentifikasi jenis-jenis dioda
3.
Mengidentifikasi karakteristik dioda
4.
Mendeskripsikan pengertian dan fungsi penyearah
5.
Menggambar jenis-jenis gelombang penyearah
Kegiatan Akhir
1.
Tanya
jawab
2.
Kesimpulan
3.
Penugasan
I.
SUMBER BELAJAR
1.
Modul Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
Kode Modul (ELKA-MR.UM.002.A)
2.
Internet
J.
TUGAS
1.
Gambarkan jenis-jenis
diode !
2.
Gambarkan
penyearah !
a.
Setengah
gelombang
b.
Gelombang penuh
center tap
c.
Gelombang penuh
jembatan
K. PENILAIAN
1.
Absensi dan
Sikap
2.
Tugas Tertulis
3.
Tugas Kelompok
Mengetahui
|
Menyetujui,
|
Tanjung
Enim, Januari 2015
|
Kepala
Sekolah
|
Wakasek
Kurikulum
|
Guru
Mata Pelajaran
|
H. Sri Indarti.S.Pd
NIY.
300100048
|
Tenny
Dahyani, S.Pd
NIY.
300100118
|
Obil
Parulian Siregar, S.T
NIY.
300100173
|
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. IDENTITAS MATA PELAJARAN
Bidang studi
keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program studi
keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi keahlian : Teknik
Instalasi Tenaga Listrik (011)
Kelas :
X
TL
Semester : II
(Dua)
Mata
pelajaran : Memahami Dasar - Dasar Elektronika
Jumlah pertemuan : 2 (Pertemuan ke 13-14)
Alokasi waktu : 4 x
45 Menit
B. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Dasar - Dasar Elektronika
C. KOMPETENSI DASAR
Memahami Sifat-Sifat Komponen
Elektronika Aktif (II)
D. INDIKATOR
1.
Mendeskripsikan pengertian dan fungsi transistor
2.
Mengidentifikasi jenis-jenis transistor
3.
Mendeskripsikan pengertian dan fungsi thyristor
4.
Mengidentifikasi jenis-jenis thyristor
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan fungsi transistor
2.
Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis transistor
3.
Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan fungsi
thyristor
4.
Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis thyristor
F. MATERI AJAR
1.
Pengertian dan
Fungsi Transistor
Transistor Merupakan komponen elektronika
yang terdiri dari tiga lapisan semikonduktor, diantaranya contoh NPN dan PNP.
Transistor mempunyai tiga kaki yang disebut dengan Emitor (E), Basis/Base (B)
dan Kolektor/collector (C).
Sejarah dari transistor ini awalnya
diperkenalkan pada tahun 1948 oleh John Barden dan William Shockley, tapi baru
pertama kali dimanfaatkan dalam praktiknya di tahun 1958. Transistor merupakan
komponen yang sangat penting dalam dunia elektronika. Dalam rangkaian analog,
transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Saat ini fungsi transistor
telah banyak mengalami kemajuan, sekarang sebuah transistor sudah dapat
digunakan sebagai memori dan pemroses sebuah getaran listrik dalam dunia
prosesor komputer.
Bukan hanya fungsi transistor saja
yang berkembang, wujud dari transistor juga mengalami perubahan, saat ini
transistor telah berhasil diciptakan dalam ukuran super kecil, yaitu hanya
dalam ukuran nano mikron. Cara kerja komponen transistor hampirlah mirip dengan
komponen resistor, termasuk juga kermiripan dalam hal tipe dasarnya yang
modern.
Fungsi Transistor antara lain:
a.
Sebagai perata arus
b.
Sebagai penyearah
c.
Menguatkan arus
d.
Membangkitkan frequency rendah maupun tinggi
2.
Jenis-jenis
transistor
Ada 3 jenis transistor yaitu:
1.
Uni Junktion Transistor (UJT). Transistor jenis ini
mempunyai satu kaki emitor dan dua basis. Switch elektronis merupakan salah
satu benda yang memanfaatkan UJT.
2.
Field Effect Transistor (FET). Beberapa Kelebihan FET
dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain penguatannya yang besar,
serta desah yang rendah.
3.
MOSFET. MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) adalah
suatu jenis FET yang mempunyai satu Drain, satu Source dan satu atau dua Gate.
Jenis Transistor
menurut polaritasnya yaitu:
1. Transistor
NPN. Merupakan transistor positive yang dapat bekerja mengalirkan arus listrik
apabila basis dialiri tegangan arus positif.
2. Transistor
PNP. Transistor negatif dapat bekerja mengalirkan arus apabila basis dialiri
tegangan negatif.
Jenis
Transistor menurut bahannya ada dua yaitu:
1. Transistor
Germanium. Transistor yang terbuat dari bahan germanium.
2. Transistor
Silicon. Transistor yang terbuat dari silicon.
Sekarang fungsi
transistor banyak yang sudah terintegrasi dan disatukan dari beberapa jenis
transistor menjadi satu buah komponen yang lebih kompak yang disebut
dengan Integrated Circuit (IC).
3.
Pengertian
SCR / Thyristor
SCR
adalah komponen elektronik yang termasuk dalam rumpun solid gate. Nama lain
dari SCR adalah thyristor yang berasal dari kata thyraton dan transistor.
Thyraton adalah alat pengatur daya listrik sebelum ditemukannya transistor.
SCR
mempunyai beberapa fungsi, diantara lain :
a.
SCR berfungsi untuk memblokir dan mengubah arus
bolak balik menjadi arus searah ( DC ).
b.
SCR berfungsi untuk memenggal arus AC
c.
SCR berfungsi sebagai saklar
Berdasarkan fungsi SCR diatas, SCR dikatakan mempunyai fungsi ganda,
yaitu sebagai penyearah dan sebagai saklar. Oleh karena itu SCR sangat
diperlukan untuk mengatur daya listrik secara otomatis.
Struktur
Thyristor
Gambar. Struktur Thyristor
Struktur
SCR
Gambar. Struktur SCR
Gambar.
Karakteristik kurva I-V SCR
Gambar. Rangkaian SCR
4.
Jenis-jenis Thyristor / SCR
a.
TRIAC
TRIAC
adalah Triode Alternating Current. TRIAC dapat melewatkan arus bolak - balik.
TRIAC dapat digambarkan dengan SCR yang disusun bolak - balik. TRIAC biasanya
digunakan sebagai saklar AC tegangan tinggi ( diatas 100 volt ). TRIAC biasanya
juga disebut dengan SCR bi - directional.Untuk memberi trigger pada TRIAC
dibutuhkan DIAC sebagai pengatur level tegangan yang masuk.
Gambar. Simbol TRIAC
b.
DIAC
DIAC
adalah kependekan dari Diode Alternating Current. DIAC tersusun atas dua buah
diode PN dan NP yang disusun berlawanan arah. DIAC memerlukan tegangan
breakdown yang cukup tinggi untuk dapat menembusnya. Oleh karena itu DIAC
biasanya dipakai untuk memberi trigger pada TRIAC
Gambar. Struktur dan simbol DIAC
G. METODE PEMBELAJARAN
1.
Ceramah Interaktif
2.
Presentasi
3.
Demonstrasi
4.
Umpan-balik dengan tanya-jawab
5.
Penuga
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1.
Salam dan Berdoa
2.
Absensi
3.
Mereview materi belajar pertemuan sebelumnya
4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan
Inti
1.
Mendeskripsikan pengertian dan fungsi transistor
2.
Mengidentifikasi jenis-jenis transistor
3.
Mendeskripsikan pengertian dan fungsi thyristor
4.
Mengidentifikasi jenis-jenis thyristor
Kegiatan Akhir
1.
Tanya
jawab
2.
Kesimpulan
3.
Penugasan
I.
SUMBER BELAJAR
1.
Modul Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
Kode Modul (ELKA-MR.UM.002.A)
2.
Internet
J.
TUGAS
1.
Gambarkan
jenis-jenis symbol transistor dan thyristor !
K. PENILAIAN
1.
Absensi dan
Sikap
2.
Tugas Tertulis
3.
Tugas Kelompok
Mengetahui
|
Menyetujui,
|
Tanjung
Enim, Januari 2015
|
Kepala
Sekolah
|
Wakasek
Kurikulum
|
Guru
Mata Pelajaran
|
H. Sri Indarti.S.Pd
NIY.
300100048
|
Tenny
Dahyani, S.Pd
NIY.
300100118
|
Obil
Parulian Siregar, S.T
NIY.
300100173
|
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. IDENTITAS MATA PELAJARAN
Bidang studi
keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program studi
keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi keahlian : Teknik
Instalasi Tenaga Listrik (011)
Kelas :
X
TL
Semester : II
(Dua)
Mata
pelajaran : Memahami Dasar - Dasar Elektronika
Jumlah pertemuan : 2 (Pertemuan ke 15-16)
Alokasi waktu : 4 x
45 Menit
B. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Dasar - Dasar Elektronika
C. KOMPETENSI DASAR
Menggambar Karakteristik Komponen
Elektronika
D. INDIKATOR
1.
Mendeskripsikan pengertian dan fungsi PCB
2.
Menggambar layout PCB
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan fungsi PCB
2.
Siswa dapat menggambar layout PCB
F. MATERI AJAR
Pengertian Tentang PCB (Printed
Circuit Board)
PCB adalah sebuah papan yang
penuh dengan komponen-komponen elektronika yang tersusun membentuk rangkaian
elektronik atau tempat rangkaian elektronika yang menghubungkan komponen
elektronik yang satu dengan lainnya tanpa menggunakan kabel. Disebut dengan
Papan Sirkuit karena diproduksi secara massal dengan cara mencetak. PCB
dilapisi lapisan logam (tembaga) yang berfungsi sebagai penghubung antar
komponen, Lapisan logam ini nantinya akan menjadi kabel yang tersusun rapi,
setelah kita melarutkan pada larutan FerryClorit + air
Sejarah terciptanya PCB :
·
Tahun 1936 - Papan sirkuit cetak pertama kali
ditemukan oleh Paul Eisler, ilmuwan Austria yang memasukkan penggunaan papan
sirkuit ini ke dalam sebuah radio.
·
1943 - Amerika Serikat menggunakan papan sirkuit
dengan jumlah besar dalam radio militer mereka.
·
1948 - Komersialisasi papan sirkuit cetak di
Amerika Serikat.
Setelah tahun 1950,
papan sirkuit cetak telah digunakan secara massal di dalam industri elektronik.
Gambar
Potongan PCB
|
PCB dengan
komponen (tampak bawah dan tampak atas)
|
Papan Rangkaian Project
Board/Bread Board/Wish Board
Project
Board/Bread Board/Wish Board
|
G. METODE PEMBELAJARAN
1.
Ceramah Interaktif
2.
Presentasi
3.
Demonstrasi
4.
Umpan-balik dengan tanya-jawab
5.
Penugasan
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1.
Salam dan Berdoa
2.
Absensi
3.
Mereview materi belajar pertemuan sebelumnya
4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan
Inti
1.
Menjelaskan pengertian dan fungsi PCB
2.
Menjelaskan menggambar layout PCB
Kegiatan Akhir
1.
Tanya
jawab
2.
Kesimpulan
3.
Penugasan
I.
SUMBER BELAJAR
1.
Modul Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
Kode Modul (ELKA-MR.UM.002.A)
2.
Internet
J.
TUGAS
1.
Gambarkan
layout pcb alarm pintu !
Jawab :
Jalur PCB
Tatak Letak Komponen
K. PENILAIAN
1.
Absensi dan
Sikap
2.
Tugas Tertulis
3.
Tugas Kelompok
4.
Ulangan Harian
Mengetahui
|
Menyetujui,
|
Tanjung
Enim, Januari 2015
|
Kepala
Sekolah
|
Wakasek
Kurikulum
|
Guru
Mata Pelajaran
|
H. Sri Indarti.S.Pd
NIY.
300100048
|
Tenny
Dahyani, S.Pd
NIY.
300100118
|
Obil
Parulian Siregar, S.T
NIY.
300100173
|